Zero ODOL di 2026 Bisa Dongkrak Angkutan Logistik Berbasis Rel
JAKARTA, investortrust.id – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo menyambut baik instruksi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengeksekusi kebijakan zero over dimension and over load (ODOL) di jalur darat pada 2026 mendatang.
“Jadi, kereta api siap menyambut itu. Moga-moga ekosistem transportasi yang berbasis rel bisa memberikan efisiensi, menekan biaya logistik di Indonesia,” kata Didiek usai acara peluncuran buku “Masinis yang Melintasi Badai” di Studio 2 Kompas TV, Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Berdasarkan catatan investortrust.id, Menko AHY menargetkan, pengoperasian truk over dimension and over load (ODOL) atau kelebihan muatan akan dihentikan pada 2026 mendatang.
“Kita targetkan (zero ODOL) tahun depan efektifnya, 2026, karena kita sekali lagi tidak bisa hanya satu pertemuan, dua pertemuan,” kata AHY dalam rapat koordinasi Kemenko IPK terkait truk ODOL di kantornya, Jakarta, Selasa (6/5/2025) lalu.
Baca Juga
Truk ODOL Kerap Makan Korban, Saatnya Jalanan Indonesia Bebas Muatan Berlebih
Hal ini akan melibatkan semua pemangku kepentingan. Kemenko IPK mendengarkan para pelaku usaha termasuk pemerintah daerah. Nantinya akan ada masukan-masukan yang mirip, tetapi ada juga yang spesifik dan unik dari suatu daerah.
“Inilah yang akan kami kaji lebih lanjut. Ada yang berlaku umum, nasional, tetapi juga bisa saja ada yang spesifik. Makanya ada beberapa pilot project yang sedang dipersiapkan agar formulanya ada yang umum, tetapi ada yang spesifik daerah, karena tentu kondisinya berbeda-beda,” ujar AHY.
Menko AHY menyoroti kerugian material akibat beroperasinya kendaraan ODOL. Hampir setiap tahun itu kurang lebih negara harus mengeluarkan Rp 40 triliun untuk memperbaiki jalan rusak akibat ODOL. “Termasuk sebab-sebab lainnya,” kata dia.
Ia memaparkan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencatat anggaran pemeliharaan jalan tol dan non-tol bisa mencapai Rp 43,45 triliun per tahun imbas beroperasinya angkutan ODOL.

