Prabowo Perintahkan Respons Cepat Rentetan Kecelakaan Maut di Sejumlah Daerah
JAKARTA, investortrust.id - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka dan keprihatinan yang mendalam atas rentetan kecelakaan maut yang terjadi di sejumlah daerah. Diketahui, kecelakaan maut yang memakan korban jiwa hingga belasan orang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir. Kapal feri KMP Muchlisa tenggelam di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (5/5/2025). Dua orang meninggal dunia dalam kecelakaan itu.
Kemudian, sebanyak 12 penumpang bus Antar Lintas Sumatera (ALS) meninggal akibat kecelakaan di depan Terminal Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatera Barat pada Selasa (6/5/2025). Sehari kemudian atau Rabu (7/5/2025), sebuah truk pengangkut pasir di Purworejo menghantam minibus hingga menyebabkan 11 orang meninggal dunia.
Baca Juga
Kemenhub Ungkap Bus ALS Terbalik di Padang Panjang Tak Miliki Izin Operasi, 12 Tewas
"Duka kita yang mendalam dan keprihatinan atas beberapa kejadian kecelakaan yang terjadi di Purworejo, kemudian terjadi di Padang Panjang, ada juga kapal feri yang tenggelam," kata Mensesneg yang juga Jubir Presiden Prabowo, Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Prasetyo menyatakan, Prabowo memberikan perhatian penuh terhadap rentetan kecelakaan maut di sejumlah daerah itu. Bahkan, Prabowo telah memerintahkan Prasetyo Hadi untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, terutama Menhub Dudy Purwagandhi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangani kecelakaan maut tersebut, termasuk para korban.
"Bapak Presiden mengatensi betul kejadian-kejadian tersebut dan sudah memerintahkan, kami sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, terutama menhub, kapolri untuk satu tentu penanganan-penanganan terhadap semua korban," kata Prasetyo.
Baca Juga
Anggota DPR RI Fraksi PKB Alamuddin Dimyati Rois Meninggal Dunia Usai Kecelakaan
Selain itu, Prabowo juga memerintahkan memitigasi dan meningkatkan pemeriksaan kelayakan kendaraan, terutama terhadap kendaraan bertonase besar. Hal ini untuk mencegah peristiwa serupa terulang kembali.
"Bapak Presiden kemarin memberikan petunjuk kepada Menteri Perhubungan dan Bapak Kapolri untuk semua jajaran melakukan proses proses identifikasi dan pengecekan lebih intensif," katanya.

