Di Halalbihalal Purnawirawan TNI AD, Prabowo Mengaku Beruntung Digembleng Angkatan 45
JAKARTA, investortrust.id - Presiden Prabowo Subianto mengaku beruntung sempat digembleng dan didik oleh para tokoh perjuangan kemerdekaan. Prabowo menyatakan, para tokoh angkatan 45 merupakan tokoh dengan jiwa patriotisme yang tinggi.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutan pada halalbihalal purnawirawan TNI AD dan keluarga besar TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
"Terus terang saya merasa beruntung, saya dan kawan-kawan merasa beruntung kami sempat digembleng langsung, kami sempat merasakan kepemimpinan langsung dari angkatan 45," kata Prabowo.
Baca Juga
Hadiri Halalbihalal Bersama Purnawirawan TNI AD, Prabowo Duduk Semeja dengan Try Sutrisno
Prabowo menekankan, angkatan 45 bukan saja dari tentara dan polisi. Namun, apa pun latar belakangnya, angkatan 45 merupakan generasi yang berjuang dan memimpin perebutan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, angkatan 45 memiliki ciri khas, yakni cinta tanah air dan patriotisme yang berkobar. Para angkatan 45 juga juga merupakan generasi yang percaya dir.
"Cinta tanah air yang luar biasa, dan kepercayaan diri, percaya diri karena mereka merupakan bagian dari suatu generasi yang berhadapan dengan negara adikuasa, waktu itu Jepang adalah adikuasa. Inggris adalah adikuasa, Belanda pada jamannya adikuasa, The Dutch Empire," katanya.
Kepala Negara menyatakan, angkatan 45 adalah generasi yang meneruskan perjuangan melawan penjajahan selama ratusan tahun. Para angkatan 45, katanya, adalah generasi yang menyatakan bangsa Indonesia tidak mau dijajah, tidak mau menjadi bangsa kuli, tidak mau menjadi bangsa pesuruh, serta tidak mau menjadi bangsa kerdil dan miskin.
"Angkatan 45 berani mengambil sikap padahal negara belum punya anggaran, belum punya administrasi, belum punya organisasi, senjata direbut, kadang-kasang mengangkat dirinya pada saat orang tidak berani, mereka di usia muda berani tampil," paparnya.
Baca Juga
Prabowo Ungkap Peran Belanda dalam Peristiwa Madiun dan DI/TII
Prabowo mencontohkan Sudirman menjadi panglima besar di usia 29 tahun dan Slamet Riyadi menjadi komandan brigadir pada usia 22 tahun. Namun, Prabowo mengatakan, tak sedikit dari angkatan 45 yang gugur di usia muda. Prabowo menyebut dua pamannya, Kapten Subianto Djojohadikusumo dan Taruna Sujono Djojohadikusumo gugur dalam pertempuran Lengkong. Keduanya gugur di usia muda, yakni 21 tahun dan 16 tahun
"Bangsa ini berdiri di atas darah keringat dan air mata anak-anak muda, air matanya ibu-ibu. Kita merasakan, kita digembleng oleh mereka itu yang tersisa di hati kita saya yakin, yang jelas di hati saya," katanya.

