Ethereum Cetak Rekor Tertinggi dalam 15 Minggu
JAKARTA, investortrust.id - Harga Ethereum (ETH) terus menunjukkan penguatan signifikan, menyentuh level tertinggi dalam 15 minggu terakhir. Penutupan harian di atas US$ 2.700 akan menjadi yang tertinggi sejak 24 Februari lalu, memperkuat sentimen bullish di pasar kripto.
Melansir CoinMarketCap, Rabu (11/6/2025), selama sebulan terakhir, ETH bergerak di rentang konsolidasi antara US$ 2.300 hingga US$ 2.800. Namun, reli terbaru dimanfaatkan oleh salah satu paus Ethereum yang melakukan aksi ambil untung.
Berdasarkan data on-chain dari Lookonchain, paus (whale) tersebut menjual 30.000 ETH senilai US$ 82,76 juta lewat transaksi over the counter (OTC) pada 10 Juni, dengan total keuntungan sekitar US$ 7,3 juta. Aksi jual ini merupakan kelanjutan dari strategi akumulasi yang dimulai sejak April lalu.
Baca Juga
Bitcoin Konsolidasi Usai Cetak Rekor Tertinggi, Ethereum Melejit 40% Disokong Arus Masuk ETF
Pada 27 April, paus tersebut membeli 30.000 ETH seharga US$ 54,9 juta melalui Wintermute OTC saat harga berada di level US$ 1.830. Selanjutnya, pada 22 Mei, ia menjual ETH seharga US$ 78,63 juta saat harga mencapai US$ 2.621, menghasilkan cuan sebesar US$ 23,73 juta.
Secara total, paus ini telah mengantongi keuntungan lebih dari US$ 31 juta atau sekitar Rp 500 miliar (kurs Rp 16.000 per US$ 1) hanya dalam kurun waktu 44 hari.
Di sisi bersamaan, aktivitas on chain Ethereum menunjukkan tren positif. Data dari Growthepie mencatat, jumlah alamat Ethereum yang aktif melonjak 70,5% sepanjang kuartal kedua tahun ini. Jumlah alamat unik mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebanyak 17,4 juta, dengan 16,4 juta alamat aktif tercatat pada 10 Juni.
Baca Juga
Pimpin Reli Pasar Kripto Harga Ethereum Melonjak 50%
Pertumbuhan tersebut didominasi oleh jaringan lapisan kedua Base, yang menyumbang 72,81% dari total 11,29 juta alamat aktif minggu ini. Sebaliknya, jaringan utama Ethereum menyumbang 14,8% atau sekitar 2,23 juta alamat.
CoinTelegraph mencatat, Ethereum terus mendominasi sektor keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFi) dengan pangsa 61% dari total nilai terkunci (total value locked/TVL) senilai US$ 66 miliar.
Meski begitu, kekhawatiran mengenai keberlanjutannya karena hanya memiliki biaya sebesar US$ 43,3 juta selama 30 hari terakhir. Pembaruan terkini yang mendukung penggabungan dengan paket data berbiaya rendah telah mengurangi laba staker, karena pengurangan pasokan ETH sangat bergantung pada biaya jaringan.
Open Interest (OI) untuk kontrak berjangka Ethereum melonjak ke atas US$ 40 miliar untuk pertama kalinya, menunjukkan pasar yang sangat terekspos pada leverage. Menurut data dari CoinGlass, terdapat potensi likuidasi sebesar US$ 2 miliar pada posisi long di harga US$ 2.600 dan US$ 1,8 miliar pada posisi short jika harga menembus US$ 2.900.
Keseimbangan ini membuat langkah selanjutnya dari para pelaku pasar menjadi tidak pasti, karena mereka dapat mengejar likuiditas di kedua sisi. Saat ini, Rabu (11/6/2025), harga ETH berada di level US$ 2.781,22 pada pukul 10.00 WIB, atau naik 3,26% dalam 24 jam terakhir.

