Bitcoin Konsolidasi Usai Cetak Rekor Tertinggi, Ethereum Melejit 40% Disokong Arus Masuk ETF
JAKARTA, investortrust.id - Usai menutup Mei 2025 dengan kenaikan impresif sebesar 11% dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 111.971, harga Bitcoin kini memasuki fase konsolidasi. Sementara, Ethereum mencetak performa spektakuler dengan lonjakan 40,85% dari US$ 1.753 ke US$ 2.784.
Financial Expert Ajaib Panji Yudha mengungkapkan, Bitcoin berpotensi bergerak dalam kisaran sempit antara US$ 104.000 hingga US$ 109.000 yang mencerminkan jeda alami usai reli tajam. Penurunan harga Bitcoin pasca rekor tertinggi juga bertepatan dengan arus keluar dari dana yang diperdagangkan di bursa atau exchange traded fund (ETF) spot Bitcoin pada pekan lalu.
Berdasarkan data SoSoValue, selama periode perdagangan di Amerika Serikat (AS) antara 27-30 Mei, tercatat arus keluar bersih sebesar US$ 157 juta dari ETF spot Bitcoin. Meski begitu, tota nilai bersih aset seluruh ETF spot Bitcoin masih berada di angka US$ 126,15 miliar atau setara dengan 6,07% dari kapitalisasi pasar Bitcoin secara global.
“Total kumulatif arus masuk historis kini telah mencapai US$ 44,37 miliar, menandakan ketertarikan institusional yang konsisten,” ujar Panji, dalam keterangan pers, Selasa (3/6/2025).
Baca Juga
Kalender Kripto, Sejumlah Peristiwa Ini Berpotensi Dorong Harga Bitcoin di Bulan Juni
Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum justru mencatatkan performa spektakuler. Etherum menutup bulan Mei dengan lonjakan 40,85% dari US$ 1.753 ke US$ 2.784. Momen ini terjadi di tengah meningkatnya minat terhadap produk ETF spot Ethereum.
Data SoSoValue selama periode yang sama juga menunjukkan, ETF spot Ethereum mencatat arus masuk bersih mingguan sebesar US$ 286 juta, menjadi tiga pekan berturut-turut dengan inflow tertinggi sejak Desember 2024.
Baca Juga
Kalahkan Bitcoin, 3 Altcoin Ini Diprediksi Melejit di Juni 2025
Saat ini nilai aset bersih dari ETF Ethereum tercatat sebesar US$ 9,45 miliar atau sekitar 3,04% dari total market cap Ethereum. Total inflow historis telah mencapai US$ 3,05 miliar. Laporan juga menyebut bahwa raksasa manajemen aset BlackRock tengah mempersiapkan peluncuran ETF Ethereum Staking, yang diprediksi mendapat persetujuan dari SEC dalam dua pekan mendatang.
“(Ini menjadi) sinyal bahwa ekspektasi institusional terhadap Ethereum terus meningkat semakin membuka peluang potensi Ethereum mencapai level US$ 3.000 bulan Juni ini,” kata Panji.
Dari sisi regulasi, lanjut dia, sorotan tertuju pada pengajuan RUU Bitcoin Act 2025 oleh Senator Cynthia Lummis. RUU ini mengusulkan pembelian 1 juta Bitcoin oleh Departemen Keuangan AS dalam lima tahun, sebagai bagian dari pembentukan cadangan strategis Bitcon, mirip dengan cadangan emas nasional.
Presiden Donald Trump juga disebut telah memberi dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut lewat perintah eksekutif. Mekanisme penyimpanan Bitcoin dirancang desentralisasi dengan sistem proof of reserve dan periode penyimpanan minimum selama 20 tahun.
“Jika disetujui, kebijakan ini akan menjadi tonggak penting dalam legalisasi dan adopsi aset kripto secara negara,” ucap Panji.
Di tengah tekanan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan moneter, Panji yakin Bitcoin dan aset kripto lainnya semakin dianggap sebagai penyimpan nilai alternatif oleh investor global.

