Investor Asal Hong Kong Akuisisi 92,42% Saham Toba Pulp (INRU), Bakal Tender Wajib Saham Publik?
JAKARTA, investortrust.id –
Allied Hill Limited, perusahaan asal Hong Kong, mendadak mengumumkan akuisisi sebanyak 1,28 miliar (92,42%) saham PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU). Aksi tersebut saat perdagangan saham INRU tengah dihentikan sementara (suspend) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pengambilalihan yang berdampak terhadap perubahan pengendali saham INRU tersebut disampaikan Corsec INRU Anwar Lawden dalam keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/6/2025). Akuisisi yang berdampak terhadap perubahan pengendali akan diikuti dengan tender offer wajib saham publik INRU.
Baca Juga
Transaksi Saham Toba Pulp (INRU) Dibuka Kembali, Bakal Lanjutkan Penguatan Harga?
Anwar mengatakan, Allied Hill Limited adalah perusahaan holding investasi yang beralamatkan di Hong Kong. Allied telah membeli sebanyak 1,28 miliar saham INRU. Namun belum dijelaskan tanggal waktu pelaksanaan tersebut dan tujuan pembelian tersebut.
Sebelumnya Pinnacle Company Pte bertindak sebagai pengendali dengan kepemilikan sebanyak 1,28 miliar atau 92,42% saham INRU. Pinnacle sendiri merupakan perusahaan yang berkantor di Singapura.
Sebelum pengumuman resmi ini, saham INRU ternyata telah melesat lebih dari 134,69% dalam sebulan terakhir ke level Rp 920. Lompatan tersebut membuat saham INRU terkena penghentian sementara (suspend) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih dari satu hari perdagangan. Penghentian sementara kedua dilakukan mulai perdagangan hari ini.
Baca Juga
Meski Laba Melesat, Sinar Terang (MINE) Pilih Tak Bagikan Dividen, Ini Alasannya
Hingga kuartal I-2025, emiten pulp kertas ini membukukan penurunan pendapatan dari US$ 19,16 juta menjadi US$ 17,01 juta. Penurunan tersebut berdampak terhadap pelemahan laba kotor dari US$ 3,31 juta menjadi US$ 2,95 juta.
Sebaliknya laba usaha naik dari US$ 514 ribu menjadi US$ 544 ribu hingga akhir Maret 2025 didukung penurunan beban umum dan administrasi bersamaan dengan penurunan beban penjualan. Sebaliknya rugi bersih naik dari US$ 2,81 juta menjadi US$ 3,63 juta.
Toba Pulp (INRU) dalam waktu dekat akan menggelar rapatu umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan empat agenda, seperti persetujuan laporan tahunan, penggunaan laba bersih, dan penetapan gaji.

