China Akan Jual Bitcoin Sitaan Lewat Bursa Saham Hong Kong
Melansir CryptoNewshFlash, Senin (9/6/2025), langkah ini menjadi yang pertama kalinya dilakukan secara terbuka sejak Beijing memberlakukan larangan ketat terhadap perdagangan dan penambangan aset digital pada 2017.
Dalam laporan resmi, pihak berwenang menyatakan hasil dari penjualan Bitcoin dan aset digital lainnya akan dikonversi ke mata uang Yuan, lalu disimpan dalam rekening pemerintahan yang ditunjuk. Hong Kong dipilih karena reputasinya sebagai pusat keuangan yang ramah kripto.
Baca Juga
MicroStrategy Kembali Isyaratkan Pembelian Bitcoin, Kepemilikan Tembus US$ 61,4 Miliar
Sekretaris Keuangan Hong Kong paul Chan Mo-po sebelumnya juga telah menegaskan komitmen kota tersebut untuk menjadi pusat pasar aset digital global. Menurut riset terbaru, aset digital yang dimiliki oleh pemerintah China diperkirakan mencapai 194.000 BTC dan 833.000 ETH, setara dengan lebih dari US$ 60 miliar pada 2023.
Langkah ini mencerminkan tren global, di mana negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga mulai menjual aset digital yang disita. AS dilaporkan memegang lebih dari 200.000 BTC dan berencana menggunakan sebagian untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin.
Inggris sendiri memiliki lebih dari 61.000 BTC dan tengah mempertimbangkan penjualan aset untuk membayar utang negara.
Namun, kebijakan China terhadap penjualan kripto masih menimbulkan kontroversi. Sejumlah ahli hukum mengkritik kurangnya regulasi yang jelas mengenai proses likuidasi aset digital. Profesor Chen Shi dari Universitas Ekonomi dan Hukum Zhongnan menilai praktik ini bertentangan dengan larangan resmi terhadap perdagangan kripto.
Baca Juga
Simak, Berikut Dua Level Support Utama yang Perlu Diperhatikan untuk Harga Bitcoin di Pekan Ini
Sementara itu, laporan Reuters menyebut, beberapa pemerintah daerah di China telah menggunakan perusahaan swasta untuk menjual kroto atas nama mereka. Salah satunya adalah Jiafenxiang, perusahaan teknologi asal Shenzhen, yang diketahui telah menjual aset senilai 3 miliar yuan (sekitar US$ 417 juta) di pasar internasional.
Pengacara Liu Honglin mengatakan, aset digital yang disita kini menjadi sumber pendapatan penting bagi beberapa pemerintah daerah. Hingga akhir 2024, pemerintah daerah di China diperkirakan memegang sekitar 150.000 BTC atau setara US$ 1,4 miliar.

