IHSG Pekan Ini Bisa Rebound, Saham MEDC, BBTN, dan ARTO Layak Dilirik
JAKARTA, investortrust.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menguat pada perdagangan sepanjang pekan ini atau periode 10-13 Juni 2025. Pergerakan diproyeksikan dalam rentang 6.970-7.223/
Analisis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit mengungkapkan bahwa level support IHSG berada di 6.970 dan resistance di 7.223. Penguatan indeks pekan ini akan dipengaruhi rilis data ekonomi global, khususnya dari China dan Amerika Serikat, serta perkembangan tensi geopolitik dunia.
Baca Juga
37 Emiten Gelar Cum Dividen Pekan Ini, Yield Dividen Tertinggi Dipimpin MPMX
“Kami melihat sentimen dari rilis neraca dagang dan inflasi China yang diperkirakan melandai akan turut mempengaruhi psikologis pasar, disusul data inflasi AS yang diperkirakan sedikit menguat,” ujarnya kepada investortrust.id Senin, (9/6/2025).

IHSG perdagangan hari terakhir pekan lalu atau Kamis (5/6/2025) ditutup menguat sebanyak 44,38 poin atau 0,63% ke level 7.113. Indeks bergerak dalam rentang 7.069 - 7.136, dengan nilai transaksi yang solid mencapai Rp 13,15 triliun.
Kinerja positif IHSG hari terakhir pekan lalu atau seblum libur panjang Idul Adha ditopang penguatan saham-saham big cap serta emiten-emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, seperti AMMN yang melesat 6,40%, BREN naik 3,25%, TPIA menguat 3,79%, DSSA naik 1,25%, dan BRPT yang mencatat lonjakan hingga 17,05%.
Baca Juga
Namun, kata Didit, optimistis pelaku pasar tetap dibayangi oleh konflik geopolitik yang belum mereda. Situasi memanas antara Israel dan Suriah serta konflik yang berlarut antara Rusia dan Ukraina menjadi salah satu risiko eksternal yang patut diwaspadai oleh investor. Kondisi ini bisa menimbulkan volatilitas di pasar keuangan global dan berdampak pada arus modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
Terkait saham pilihan pekan ini, dia merekomendasikan beli beberapa saham. Di antaranya, saham MEDC dengan rentang pergerakan Rp 1.290–1.330, BBTN dengan rentang pergerakan Rp 1.200–1.250, dan ARTO pada level Rp 1.790–1.850. “Saham-saham ini memiliki potensi teknikal yang menarik di tengah kondisi pasar yang cenderung sideways,” ungkapnya.

