Peluang Resesi AS Turun 26%, Bitcoin Bakal Bangkit?
JAKARTA, investortrust.id - Pasar global baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan dengan penurunan risiko resesi di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025 menjadi hanya 26% dari sebelumnya yang sebesar 56% pada 6 Mei 2025 lalu. Hal ini menciptakan suasana positif di pasar keuangan dan kripto, meskipun volatilitas harga masih terjadi di beberapa token utama.
Penurunan peluang resesi di AS telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap sentimen pasar global. Melansir dari Pintu, Senin (9/6/2025), dari data yang ada, setiap kali grafik “Resesi AS 2025?” menunjukkan perubahan besar, pasar kripto cenderung mengalami pergerakan harga yang signifikan.
Sebagai contoh, ketika peluang resesi turun dari 56% menjadi 39% antara 11 dan 12 Mei, pasar kripto mengalami penurunan harga yang cukup tajam. Namun, dalam beberapa hari terakhir, ketika peluang resesi turun dari 30% menjadi 26%, pasar kripto justru menunjukkan reaksi yang berbeda.
Bitcoin (BTC), sebagai contoh, mengalami kenaikan harga dari US$ 100.550 menjadi US$ 105.106 dalam waktu 21 jam. Ini menunjukkan bahwa tidak selalu penurunan risiko resesi berarti penurunan harga kripto.
Lebih lanjut, Bitcoin (BTC) telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin (BTC) telah naik menjadi US$ 105.100, dengan perubahan intraday sebesar 1,35%. Volume perdagangan Bitcoin (BTC) juga meningkat tajam sebesar 47,35%, mencapai US$ 62,59 miliar, yang menandakan peningkatan minat dan aktivitas di pasar.
Dominasi Bitcoin (BTC) di pasar kripto kini mencapai 63,6457%, menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC) masih menjadi pilihan utama bagi banyak investor. Kenaikan ini mungkin akan terus berlanjut jika Bitcoin (BTC) berhasil menembus zona penting di US$ 106.000, dengan level resistensi berikutnya di US$ 108.000 dan US$ 110.000.
Mengamati tren saat ini, ada kemungkinan bahwa Bitcoin (BTC) akan terus mengalami kenaikan harga pada minggu mendatang. Jika Bitcoin (BTC) berhasil menembus batas atas zona pentingnya di US$ 106.000, ini bisa menjadi sinyal bullish yang kuat bagi para trader dan investor.
Sebaliknya, jika terjadi penurunan, Bitcoin (BTC) mungkin akan menguji level dukungan pentingnya di US$ 102.000. Jika dukungan ini tidak mampu bertahan, harga Bitcoin (BTC) bisa jatuh ke zona dukungan lebih rendah di US$ 100.000. Oleh karena itu, penting bagi para investor untuk memantau pergerakan harga dan volume perdagangan dengan seksama.
Dengan penurunan peluang resesi di AS dan reaksi positif pasar kripto, terutama Bitcoin (BTC), investor mungkin melihat ini sebagai kesempatan untuk memperkuat posisi mereka. Meskipun volatilitas pasar masih menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan, tren saat ini menunjukkan potensi lebih lanjut untuk pemulihan dan pertumbuhan harga Bitcoin (BTC).

