IHSG Ditutup Melemah 0,36% Dipicu Kejatuhan Saham Emiten Prajogo Ini
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/5/2025), ditutup melemah sebanyak 25,81 poin (0,36%) menjadi 7.188. Pergerakannya dalam rentang 7.129-7240 dengan nilai transaksi Rp 13,29 triliun.
Pemicu utama kejatuhan indeks datang dari pelemahan dalam akibat profit taking saham emiten Prajogo Pangestu ini, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), sebanyak Rp 800 (7,58%) menjadi Rp 9.750, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) naik 2,68% menjadi Rp 149.000. Penurunan juga melanda saham BREN, BBCA, dan BBRI.
Baca Juga
Secara sektor penekan utama IHSG datang dari pelemahan saham sektor teknologi 2,05%, sektor property 1,47%, sektor keuangan 0,63%, sektor consumer primer 0,65%, dan sektor industry 0,65%. Sebaliknya kenaikan melanda saham sektor kesehatan, sektor energi, dan material dasar.
Meski IHSG dilanda aksi ambil untung (profit taking), saham PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) berhasil melesat hingga cetak auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 34,48% menjadi Rp 156 dan PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) naik 24,38% menjadi Rp 500.

Kenaikan juga melanda saham PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) naik 14,29% menjadi Rp 224, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) naik 12,05% menjadi Rp 93, dan PT SLJ Global Tbk (SULI) naik 10,99% menjadi Rp 101.
Sedangkan IHSG sepanjang pekan lalu ditutup melesat 1,51% menjadi 7.214. Kapitalisasi (market cap) BEI juga melesat sebanyak 1,97% menjadi Rp 12.561 triliun. Penguatan disertai pembelian bersih (net buy) saham oleh investor asing mencapai Rp 2,13 triliun.
Baca Juga
Ikuti Tren Buyback, Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Pilih Jalur RUPST
Penyumbang utama kenaikan IHSG pekan lalu adalah saham sektor material dasar sebanyak 9,42%, energi menguat 1,95%, sektor transportasi 7,90%, sektor energi 1,95%, dan sektor keuangan 1,35%. Sebaliknya penurunan paling dalam melanda saham sektor teknologi 2,59%.
Sedangkan sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) 2025, penguatan IHSG telah mencapai 1,90% setelah berhasil cetak level 7.214 pada penutupan kemarin, dibandingkan penutupan akhir tahun 2024 level 7.079. Sebelumnya, IHSG sempat mencapai posisi terendah level 5.967 atau dengan penurunan lebih dari 15% pada 9 April.

