OJK Ungkap 5 Perusahaan Lighthouse Siapkan IPO Saham, Satunya Anak Usaha Chandra Asri (TPIA)
JAKARTA, investortrust.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sebanyak 5 perusahaan lighthouse akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) saham. Salah satu yang ramai dibicarakan adalah anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Chandra Daya Investasi.
Istilah “lighthouse” disematkan pada perusahaan yang memiliki nilai emisi minimal Rp 3 triliun serta memenuhi syarat free float minimum 15%. Dengan kata lain, perusahaan-perusahaan ini bukan pemain biasa, karena market cap jumbo serta saham yang dilepas ke publik tidak sedikit.
Baca Juga
Sahamnya Melesat 10,76%, Market Cap Saham Chandra Asri (TPIA) Salip Saudaranya (BREN)
Kepala Eksekutif Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengutarakan dari 1 Januari 2025 sampai dengan 8 Mei 2025, telah terdapat 5 perusahaan yang telah mendapatkan pernyataan efektif atas IPO saham dengan nilai emisi Rp 3,23 triliun.
“OJK saat ini sedang melakukan proses penelaahan atas 28 perusahaan yang mengajukan pernyataan pendaftaran atas IPO saham,” kata Inarno kepada media, Senin, (2/6/2025).
Sementara itu, data BEI menunjukkan bahwa hingga 23 Mei 2025, sebanyak 14 perusahaan telah resmi IPO saham dan menghimpun dana sebesar Rp 7,01 triliun, dengan 20 perusahaan lainnya masih dalam pipeline pencatatan.
Sebagaimana diberitakan investortrust.id baru-baru ini, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melalui anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI) tengah mempersiapkan aksi korporasinya yakni penawaran umum perdana saham di BEI.
Baca Juga
Dalam prospektus awal yang beredar, calon emiten dengan kode saham CDIA itu akan menawarkan jumlah saham sebanyak 12,48 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dikabarkan, CDIA menawarkan harga IPO dengan kisaran Rp 170-190. Jika rencana ini terealisasi, CDIA berpotensi menghimpun dana segar hingga Rp 2,37 triliun.
Adapun penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters) yakni PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.



