Usai Melambung 863%, BEI Suspend Saham PGJO dan INRU
JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspend) dua saham ini sekaligus, yaitu PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) dan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO), mulai sesi I, Senin (2/6/2026). Suspend dipicu atas lompatan harga dua saham tersebut.
Berdasarkan data BEI, saham PGJO telah melambung sebanyak 294% dari Rp 232 menjadi Rp 915 sepanjang Mei 2025. Bahkan, year to date (ytd), saham PGJO telah melesat lebih dari 863% dari Rp 95 menjadi Rp 232. Emiten yang ditransaksikan di papan akselerasi ini pernah mengalami suspend lebih dari satu hari bursa pada awal Mei dan ditransaksikan di papan pemantauan khusus.
Baca Juga
Investor Ini Negosiasi Akuisisi Mayoritas Saham Sumber Sinergi (IOTF)
Begitu juga dengan saham INRU telah melambung sebanyak 100% dari level Rp 390 menjadi Rp 780 sepanjang Mei 2025. Hal ini mendorong dilakukan suspend perdagangan saham emiten ini mulai sesi I hari ini.
Manajemen BEI dalam penjelasan resminya menyebutkan bahwa penghentian perdagangan saham ini sebagai bentuk perlinduntungan bagi investor. Otoritas bursa mengimbau semua pihak yang berkepentingan untuk memperhatian keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.
Terkait lompatan harga saham PGJO dipicu adanya negosiasi PT Zhengyu Global Trading untuk mengakuisisi sebanyak 61,96% saham Tourido Guide Indonesia (PGJO). Jika negosiasi berjalan sesuai target, pengendali saham PGJO akan berganti.
Manajemen PGJO dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/4/2025), menyebutkan bahwa Zhengyu berencana mengambil saham PGJO dari PT Surya Fajar Capital Tbk, Henri Widodo, Ing Ing Cindy Eva, Caludia Ingkiriwang, Ellen Yanury Luassa, dan Adi Putera Widjaja.
Baca Juga
IHSG Berpeluang Lanjutkan Reli Hari Ini, 3 Saham Berikut Direkomendasikan ‘Buy’
”Total saham yang bakal diambil alih mencapai 493,08 juta atau setara dengan 61,96% saham dari keseluruhan modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan,” terangnya.
Zhengyu dan sejumlah pemegang saham PGJO tersebut telah menandatangani kesepkatan akuisisi saham pada 16 April. Penandatanganan perjanjian tersebut menjadi dasar negosiasi lebih lanjut terhadap akuisisi tersebut.

