Rasio Dinaikkan, Indosat (ISAT) Bagikan Dividen Tahun Buku 2024 Rp 2,67 Triliun

 

JAKARTA, investortrust.id – PT Indosat Tbk (ISAT) menetapkan dividen tunai dengan sekitar Rp 2,67 triliun atau Rp 83 per saham. Jumlah ini setara dengan 55% dari total laba bersih 2024 yang sebesar Rp 4,91 triliun.

 

“Kami ingin meningkatkan dividend payout ratio sampai menjadi 70% pada 2026. Sebelumnya kami sudah meningkatkan porsi dari 48% terhadap laba bersih 2023, kemudian sekarang 55% dari laba bersih 2024,” jelas Direktur Keuangan Indosat Lee Chi Hung, menjawab Investortrust.id dalam paparan publik di Gedung Indosat, Rabu (28/5/2025).

 

Baca Juga

Indosat (ISAT) Cetak Kenaikan Laba 27%, Meski Pendapatan Stagnan Kuartal I-2025, Kok Bisa?

 

Tahun lalu, ISAT membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp 4,91 triliun, naik 9% dari tahun sebelumnya (year on year/yoy). Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 9,1% (yoy) menjadi Rp 55,88 triliun pada 2024.

 

 

Manajemen menjelaskan, pertumbuhan pertumbuhan pemasukan perusahaan secara konsolidasi berasal dari kenaikan pendapatan selular sebanyak 7,5% (yoy) menjadi Rp 47,03 triliun. Selanjutnya pendapatan multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) naik signifikan yakni 23,4% (yoy) menjadi Rp 7,98 triliun, namun pendapatan telekomunikasi tetap justru turun sebanyak 14,1% (yoy) menjadi Rp 864,4 miliar.

 

Perseroan juga berhasil mencatatkan kenaikan EBITDA lebih cepat, dibandingkan pertumbuhan pendapatan. EBITDA Indosat tahun lalu naik sebesar 10,2% (yoy) menjadi Rp 26,37 triliun. Margin EBITDA berada pada level 47,2% di 2024. 

 

Baca Juga

PGN (PGAS) Bagikan Dividen Rp 4,4 Triliun, Dividend Yield Segini  

 

“Angka ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengonversi pendapatan menjadi penghasilan secara efisien,” jelas Direktur Utama Indosat Vikram Sinha dalam kesempatan yang sama.

 

Secara operasional, Indosat mencatatkan penurunan basis pelanggan sebanyak 4,1 juta menjadi 94,7 juta pada 2024, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Sebaliknya average revenue per user (Pendapatan Rata-rata Per Pengguna ARPU pelanggan seluler meningkat sebanyak 6,6% menjadi Rp 38.000 per pelanggan pada 2024.

 

Di sisi lain, perusahaan menunjukkan pertumbuhan trafik data secara mengesankan sebanyak 12,2% tahun lalu. Perusahaan juga memperluas infrastruktur jaringannya dan meningkatkan jumlah BTS 4G menjadi 196 ribu untuk menangani pertumbuhan trafik data secara efektif dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya.