IHSG Ditutup Berbalik Anjlok 23,15 Poin jelang Libur Panjang, Sebaliknya 4 Saham Ini Cetak ARA
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/5/2025), ditutup berbalik melemah 23,15 poin (0,32%) menjadi 7.175,82 menjelang lebir panjang kenaikan Yesus Kristus. Pergerakan indeks dalam rentang 7.166-7.237 dengan nilai transaksi Rp 19,08 triliun.
Penurunan tersebut akan kejatuhan sejumlah sektor saham, seperti sektor consumer primer 1,28%, sektor material dasar 1,07%, sektor infrastruktur 1%, sektor consumer non primer 0,80%, dan sektor property 0,23%. Sebaliknya kenaikan melanda saham sektor kesehatan 0,99%, sektor teknologi 0,71%, dan sektor transportasi 0,90%.
Baca Juga
Semen Baturaja (SMBR) Tetapkan Dividen Rp 25,85 Miliarn, Nilai per Saham Segini
Pelemahan juga dipicu atas pelemahan sejumlah saham big cap, khususnya saham emiten Prajogo Pangestu seperti saham TPIA anjlok 4,85% menjadi Rp 9.325, BRPT anjlok 6,67% menjadi Rp 1.260, saham BREN turun 1,14% menjadi Rp 6.500.

Di tengah penurunan tersebut, empat saham berikut justru catatkan penguatan hingga auto reject atas (ARA), yaitu saham PT Tanah Laut Tbk (INDX) naik 34,78% menjadi Rp 93, PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) menguat 34,86% menjadi Rp 236, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) naik 24,88% menjadi Rp 1.355, dan PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) melesat sebanyak 24,80% menjadi Rp 780. Kenaikan juga melanda saham sektor PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) naik 24,31% menjadi Rp 1.125.
Sebaliknya lima saham dengan penurunan paling dalam, yaitu saham CSMI naik 14,75% menjadi Rp 2.080, saham ZYRX naik 12,14% menjadi Rp 152, saham IKAN melemah 11,36% menjadi Rp 78, saham JATI turun 10% menjadi Rp 162, dan saham KARW turun 9,92% menjadi Rp 1.680.
Baca Juga
Beteng Api (BATR) Tetapkan Rasio Dividen 42,41%, Cek Jadwalnya
Kemarin, IHSG ditutup rebound 10,62 poin (0,15%) menjadi 7.198,97 dengan investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) saham senilai Rp 211,12 miliar. Terbanyak melanda saham BBCA, BMRI, dan ASII.
Kenaikan tersebut ditopang penguatan sejumlah sektor saham, seperti sektor energi 0,89%, sektor infrastruktur 0,95%, sektor material dasar 0,73%, sektor material dasar 0,64%, dan sektor keuangan 0,16%. Sebaliknya penurunan melanda saham sektor teknologi dan properti.

