IHSG Sesi I Turun Tipis, GTBO dan INRU justru Cetak ARA
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi I, Selasa (27/5/2025), bergerak fluktuatif hingga akhirnya ditutup turun tipis 3,64 poin (0,05%) menjadi 7.184. Pergerakan indeks dalam rentang 7.177-7.212 dengan nilai transaksi Rp 6,25 triliun.
Beberapa sektor saham yang berhasil catatkan penguatan, yaitu saham sektor energi 0,87%, sektor infrastruktur 0,80%, sektor material dasar 0,61%, sektor consumer primer 0,43%, dan sektor industry 0,15%. Pelemahan melanda saham sektor property, keuangan, dan transportasi.
Baca Juga
Sahamnya Melesat 80% dalam Sebulan, Barito Pacific (BRPT) Ungkap Rencana Ini
Meski IHSG ditutup turun tipis, kedua saham berikut cetak penguatan harga hingga auto reject atas (ARA), yaitu saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) naik 34,62% menjadi Rp 175 dan PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) sebanyak 25% menjadi Rp 625.
Kenaikan juga melanda saham PT Martina Berto Tbk (MBTO) sebanyak 30,12% menjadi Rp 108, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) naik 22,44% menjadi Rp 191, dan PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) naik 15,56% menjadi Rp 312.

Sebaliknya lima saham dengan penurunan paling dalam, yaitu saham MBAP turun 11,63% menjadi Rp 1.785, CITA melemah 9,13% menjadi Rp 3.980, SMKM melemah 8,89% menjadi Rp 82, DAYA terkoreksi 8,22% menjadi Rp 1.005, dan FAST anjlok 7,10%.
IHSG kemarin ditutup melemah sebanyak 25,81 poin (0,36%) menjadi 7.188, sebaliknya pemodal tetap kokoh mempertahankan pembelian bersih (net buy) saham sebanyak Rp 320,16 miliar. Net buy terbanyak melanda saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 236,94 miliar hingga PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 44,08 miliar.
Baca Juga
Sahamnya Melesat 80% dalam Sebulan, Barito Pacific (BRPT) Ungkap Rencana Ini
Pemicu koreksi kemarin datang dari koreksi turun dalam akibat profit taking saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebanyak Rp 800 (7,58%) menjadi Rp 9.750, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) naik 2,68% menjadi Rp 149.000. Penurunan juga melanda saham BREN, BBCA, dan BBRI.
Secara sektor penekan utama IHSG datang dari pelemahan saham sektor teknologi 2,05%, sektor property 1,47%, sektor keuangan 0,63%, sektor consumer primer 0,65%, dan sektor industry 0,65%. Sebaliknya kenaikan melanda saham sektor kesehatan, sektor energi, dan material dasar.

