Panca Budi (PBID) Bagikan Dividen Rp 412,50 Miliar hingga Bidik Kenaikan Penjualan 10% di 2025
JAKARTA, investortrust.id – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) memutuskan dividen tunai tahun buku 2024 senilai Rp 412,50 miliar atau setara dengan Rp 55 per saham. Sedangkan penjualan tahun ini ditargetkan meningkat sebanyak 10%.
Director & Corporate Secretary Panca, Budi Lukman Hakim, mengatakan bahwa pemegang saham menyetujui rasio dividen sebanyak 85% dari perolehan laba tahun 2024 dengan total Rp 489,97 miliar. “Laba bersih yang tidak dibagikan sebagai dividen akan ditempatkan sebagai dana cadangan Rp 3 miliar dan sisanya ditetapkan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya,” terangnya usai RUPST di Tengerang, Jumat (23/5/2025).
Baca Juga
Ditopang Saham Emiten Prajogo Ini, IHSG Melesat hingga Akhirnya Bertengger di 7.214
Terkait kinerja keuangan tahun 2024, Budi Lukman mengatakan, PBID sukses mencatat kenaikan penjualan bersih sebanyak 11,54% menjadi Rp 5,24 triliun, dibandingkan tahun 2023 senilai Rp 4,70 triliun. Peningkatan tersebut ditopang kenaikan penjualan di pasar domestik.
Pertumbuhan ini berimbas terhadap lompatan laba bersih PBID tahun 2024 sebanyak 29,57% dari Rp 375,98 miliar menjadi sebesar Rp 487,17 miliar. Laba usaha naik dari Rp 481,44 miliar menjadi Rp 613,36 miliar. Kenaikan ini terutama didorong penurunan harga pokok penjualan.
Target Penjualan
Budi mengatakan, Panca Budi (PBID) menargetkan peningkatan pendapatan usaha sebanyak 10% tahun ini. “Kami optimistis terhadap pertumbuhan tahun ini didukung posisi Panca Budi sebagai pemimpin pasar di consumer packaging didukung lebih dari 12 ribu pelanggan dan variasi produk beragam,” terangnya.
Pertumbuhan penjualan tersebut, terang dia, akan diwujudkan dengan sejumlah strategi bisnis. Di antaranya, PBID akan memperluas pangsa pasar dan jangkauan distribusi dengan mendirikan gudang distribusi, terutama di wilayah Indonesia bagian Timur dan luar Jawa.
Baca Juga
Besok, PM China Akan Kunjungi Indonesia untuk Bertemu Prabowo
Penguatan pasar di Indonesia bagian timur akan mengoptimalkan produksi dari pabrik baru perseroan yang sudah beroperasi di Jawa Tengah. “Pabrik ini akan mendukung penambahan kapasitas produksi PBID secara keseluruhan dan secara bersamaan menurunkan biaya produksi,” terangnya.
Strategi lainnya, terang dia, melalui peningkatan kualitas produk hingga penguatan brand value dengan menerapkan standar ISO dan mengiklankan merek-merek melalui media social dan media massa. PBID juga akan meningkatkan inovasi dan diversifikasi produk dengan cara menambah beberapa produk, seperti food pack, dus kue, kertas nasi, gelas plastik, dan lain sebagainya.
“Kami juga akan melakukan efisiensi kegiatan operasional, seperti peningkatan kapasitas pabrik di Jawa Tengah dengan UMR yang lebih rendah,” terangnya.

