Sertifikasi LBMA Jadi Strategi Kunci Hartadinata (HRTA) Perkuat Pasar Emas Domestik
JAKARTA, investortrust.id - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menargetkan loncatan besar dalam industri emas nasional melalui perolehan sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA).
Direktur Investor Relation HRTA Thendra Crisnanda, menyebut sertifikasi ini akan menjadi titik balik yang signifikan bagi perusahaan. Menurutnya, selama ini pasar emas batangan dalam negeri mayoritas dikuasai oleh satu pemain lokal.
“LBMA certification ini akan menjadi salah satu game changer bagi Hartadinata, karena selama ini pemain di lokal hanya Antam,” kata Thendra saat media visit di Kantor Investortrust, The Convergence Indonesia, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga
Nilai Emas Strategis dalam Jangka Panjang, Bisnis Hartadinata (HRTA) Prospektif
Thendra menjelaskan, Hartadinata saat ini telah memproduksi emas batangan dengan kadar kemurnian hampir 100%, namun dengan harga yang lebih kompetitif. Produk perseroan bahkan dijual 3%-4% lebih murah dibandingkan produk sejenisnya, meski memiliki spesifikasi teknis yang sama.
“Apa sih benefit-nya? Sekarang kalau beli emas dengan kualitas yang sama, bisa bandingkan, kita punya produk itu bisa lebih murah 3%-4% dibandingkan produk Antam, dengan gramasi yang sama, dan purity itu 99,99%,” tuturnya.
Dengan adanya sertifikasi LBMA, Hartadinata dapat menambah kepercayaan produknya secara global, serta tetap menjaga keunggulan harga yang menjadi nilai tambah bagi pelanggan di dalam negeri.
Baca Juga
Emas Kian Berkilau, Hartadinata Abadi (HRTA) Masuk Nominasi “The Best Investortrust Companies 2025”
Sertifikasi LBMA juga dinilai akan membuka jalan bagi perseroan untuk menaikkan harga jual produknya sebesar 1%-2% secara bertahap. Hal ini menjadi penting karena marjin keuntungan perusahaan saat ini masih relatif tipis.
“(Kalau) kita dapat LBMA, kita akan secara bertahap bisa naikkan harga produknya lagi. Peningkatan harga produk kami 1%-2% itu bernilai sekali bagi kami. Kenapa? Marjin kita termasuk tipis, di first year itu marjin kita cuma 2,2%,” ujar dia.
Thendra menambahkan, adanya peningkatan kecil dalam harga dapat memberikan dampak besar terhadap profitabilitas dan memperkuat posisi keuangan perusahaan.
“Jadi kalau kita bisa naikkan harga emas itu, kita bisa nikmatin pertumbuhan earnings-nya kita di tahun depan itu hingga 50%,” ungkapnya.
Tak hanya itu, sertifikasi LBMA bukan hanya simbol pengakuan internasional, tetapi juga strategi transformasi bisnis yang dapat mengubah peta persaingan industri emas di Indonesia. Langkah ini mencerminkan ambisi HRTA untuk menjadi pemain utama yang tidak hanya bersaing dari sisi harga, tetapi juga dari sisi kualitas dan daya saing global.

