Emas Digital Masih Sepi, Hartadinata (HRTA) Genjot Penjualan Emas Fisik
JAKARTA, investortrust.id - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memilih untuk tetap fokus pada jalur penjualan fisik di tengah gencarnya arus digitalisasi yang merambah berbagai sektor. Pasalnya pasar emas digital di Indonesia masih belum menunjukkan geliat signifikan.
Menurut Direktur Investor Relation HRTA, Thendra Crisnanda, volume perdagangan emas digital di Indonesia masih sangat kecil dan belum cukup menjanjikan sebagai jalur utama pertumbuhan bisnis.
"Sekarang itu ada dua pemain utama, Pluang dan Treasury, satu institusi hanya mencatat penjualan sekitar 200-300 kilogram (kg) per tahun. Bandingkan dengan Hartadinata kita penjualan mencapai 15,2 ton per tahun," ujar Thendra saat media visit di Kantor Investortrust, The Convergence Indonesia, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga
Sertifikasi LBMA Jadi Strategi Kunci Hartadinata (HRTA) Perkuat Pasar Emas Domestik
Menurut Thendra, hal itu menegaskan permintaan emas digital masih rendah dan bahkan sebagian besar pembeli hanya melakukan transaksi dalam nominal kecil, rata-rata di bawah satu juta rupiah.
Thendra membeberkan salah satu kendala utama ialah ketidakcocokan antara harga digital dan realisasi fisik, serta minimnya kepercayaan publik akibat sejarah kasus-kasus investasi bodong emas digital di masa lalu. Dengan demikian, HRTA tetap mendorong model semi digital, di mana emas digital tetap dijamin oleh emas fisik sebagai underlying asset yang nyata.
"Oleh karena itu, kita sekarang memang fokusnya dari manajemen menyiapkan saja untuk underlying dari emas fisiknya kepada pemain yang lain yang memang mau bekerja sama kita siapkan support-nya," ungkap dia.
Baca Juga
Simpan Emas Bukan untuk Kaya Mendadak, Tapi Bertahan di Masa Sulit
Merujuk pada laporan keuangan HRTA, perseroan berhasil membukukan volume penjualan emas sebesar 18,77% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 4,47 ton pada kuartal I 2025. Pencapaian tersebut didorong dari minat masyarakat terhadap aset safe haven ini.
Sebagaimana diketahui, memasuki akhir 2024, harga emas mencatat lonjakan signifikan sebesar 34,63% dibandingkan tahun sebelumnya. Tren ini bahkan terus menguat hingga kuartal pertama 2025, dengan kenaikan tajam sebesar 45,07% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Hingga Maret 2025, atau secara year to date (ytd), harga emas telah naik sekitar 16%.

