BEI Unsuspend Saham COCO, KRYA, dan DKHH, Sebaliknya Dua Dihentikan
JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali (unsuspend) perdagangan tiga saham mulai sesi I, Kamis (22/5/2025). Sebaliknya transaksi tiga saham dihentikan sementara (suspend).
Transaksi tiga saham yang dibuka kembali adalah saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO), PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH), dan PT Bangun Karya Jaya Tbk (KRYA). Khusus saham KRYA akan ditransaksikan dipapan pemantauan khusus (PPK) dengan mekanis perdagangan full call auction, karena saham ini mengalami suspend lebih dari satu hari perdagangan.
Baca Juga
Sebaliknya tiga saham yang transaksinya dihentikan hari ini adalah saham PT Bumi Benowo Persada Tbk (BBSS) dan PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO). Penghentian saham dua emiten ini dipicu atas kenaikan harga kumulatif yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, sehingga diperlukan cooling down untuk melindungi kepentingan investor.
Berdasarkan data BEI, saham LFLO telah melesat lebih dari 113% dalam sebulan terakhir menjadi Rp 254. Penguatan pesat juga melanda saham BBSS lebih dari 67% dalam sebulan terakhir menjadi Rp 342. Bahkan, kedua saham ini beberapa kali mencatatkan kenaikan hingga auto reject atas (ARA) pekan ini.
Terkait lompatan harga LFLO dalam sebulan terakhir, manajemen LFLO dalam pernyataan resminya menyebutkan, perseroan tida mengetahui adanya aktivitas pemegang saham tertentu yang bisa memengaruhi harga. Pemegang saham utama juga tidak memiliki rencana terkait kepemilikan sahamnya di perseroan.
Baca Juga
Sepanjang 2024, LFLO berhasil menorehkan lompatan penjualan dari Rp 80,74 miliar menjadi Rp 120,11 miliar. Laba tahun berjalan juga melambung dari Rp 8,58 miliar menjadi Rp 15,20 miliar. Kenaikan tersebut menjadikan laba per saham meningkat dari Rp 6,76 menjadi Rp 11,57.
Sedangkan BBSS mencatatkan peningkatan pendapatan dari Rp 145,83 miliar menjadi Rp 165,55 miliar hingga kuartal I-2025. Meski demikian rugi tahun berjalan perseroan justru meningkat dari Rp 331 milair menjadi Rp 492,83 miliar.
Grafik Saham


