IHSG Cetak Kenaikan 17,91% dari Level Terendahnya Tahun Ini, Pemulihan Tercepat di Asia
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) torehkan penguatan sebanyak 17,91% dari level terendahnya tahun ini 5.996 pada 8 April 2025 menjadi 7.070 pada perdagangan intraday sesi I, Kamis (15/5/2025).
Level 7.070 tersebut telah mendekati penutupan IHSG akhir tahun 2024 pada level 7.079. Meski demikian, level tersebut masih berada di bawah posisi tertinggi IHSG sepanjang 2025 level 7.257 yang ditorehkan pada 22 Januari 2025.
Baca Juga
Saham Bank Big Cap kembali Perkasa Dipimpin BBRI, Net Buy Asing Berlanjut?
Dengan penguatan tersebut level pemulihan IHSG BEI tergolong paling cepat di Asia Tenggara. Berdasarkan data, pelemahan indeks year to date (ytd) tersisa 0,12%, bandingkan saat koreksi tertinggi pada 8 April 2025 dengan pelemahan indeks mencapai 15,31%.
Sedangkan sektor saham dengan pemulihan paling cepat ytd dicatatkan saham sektor teknologi, sektor keuangan, sektor material dasar. Sebaliknya penurunan terdalam sektor saham ytd melanda sektor consumer primer, sektor infrastruktur, dan sektor industry.
Terkait pemulihan IHSG ini, Analis Pasar Modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menyebutkan bahwa kenaikan ini tidak hanya signifikan secara teknikal, tetapi memberi sinyal tekanan penurunan yang membayangi indeks sejak awal tahun mulai mereda.
Dia menjabarkan katalis utama datang dari meredanya tensi dagang global, khususnya setelah Amerika Serikat dan China yang mengumumkan “total reset” dalam hubungan dagangnya menjadi faktor utama penopang penguatan indeks.
Baca Juga
Masuk Indeks MSCI, Saham Mitratel (MTEL) Diburu Investor Asing dan Target Harga Jadi Segini
Secara teknikal, dia mengatakan, terbuka peluang lanjutan penguatan IHSG ke level psikologis 7.000 dalam jangka pendek. Apabila euforia pasar berlanjut dan aliran dana asing tetap masuk, IHSG bisa menembus level 7.100 pekan ini.
"Namun perlu dicermati, tren jangka menengah baru benar-benar berubah dari bearish ke bullish apabila IHSG mampu bertahan konsisten di atas 7.100 dalam beberapa hari perdagangan ke depan. Jadi, meski tren penurunan indeks belum sepenuhnya berakhir, setidaknya ada tanda-tanda pembalikan arah yang cukup kuat," ungkapnya.

