Rumor Investasi Bitcoin oleh Nvidia, Strategi Finansial atau Sekadar Spekulasi?
JAKARTA, investortrust.id - Spekulasi dari raksasa semikonduktor dan pionir GPU (graphics processing unit) yaitu Nvidia yang akan menambahkan Bitcoin ke dalam cadangan treassury-nya terus berhembus. Meski belum ada konfirmasi resmi, rumor ini memicu diskusi luas tentang potensi dampak terhadap pasar kripto dan arah strategi finansial perusahaan ke depan.
Melansir BeInCrypto, Rabu (14/5/2025), dalam beberapa minggu terakhir, media sosial dan forum industri teknologi ramai membicarakan kemungkinan keterlibatan Nvidia dalam investasi aset kripto.
Rumor ini muncul di tengah tekanan signifikan yang dihadapi Nvidia sepanjang 2025,. Harga saham perusahaan telah terkoreksi sekitar 35% sejak Januari, dipicu oleh meningkatnya persaingan dari produsen chip seperti Huawei, serta dampak kebijakan ekspor Amerika Serikat (AS) yang membatasi pasar Nvidia di China.
Baca Juga
“Tarif AS yang terus berubah dan meningkatnya kompetisi di sektor AI (artificial intelligence) telah membuat investor ragu. Banyak yang mengamankan keuntungan setelah lonjakan harga saham Nvidia selama dua tahun terakhir,” ujar Senior Associate di Fineqia Matteo Greco.
Dalam konteks ini, diversifikasi aset termasuk ke Bitcoin dianggap oleh sebagian analis sebagai langkah logis untuk melindungi nilai perusahaan di tengah ketidakpastian makroekonomi.
Bitcoin dikenal sebagai aset dengan pasokan terbatas dan tidak berkorelasi langsung dengan pasar tradisional. Karakteristik ini membuatnya menarik sebagai potensi lindung nilai terhadap inflasi atau depresiasi mata uang fiat.
“Kita telah melihat perusahaan seperti Tesla dan MicroStrategy mengambil langkah serupa, yang memperkuat legitimasi Bitcoin sebagai aset institusional,” kata CEO Banxe Alex Guts.
Baca Juga
“Jika Nvidia mengikuti jejak ini, itu akan memperluas daya tarik mereka di kalangan investor muda dan komunitas kripto global,” sambungnya.
Namun tidak semua pihak sependapat. Analis dari CoinShares Satish Patel menilai, Nvidia sudah memiliki strategi manajemen risiko yang kuat tanpa perlu melibatkan aset volatil seperti Bitcoin. “Penurunan harga BTC akan berdampak langsung pada laporan keuangan di bawah aturan akuntansi saat ini,” ucap dia.
Tak bisa dipungkiri, Nvidia punya peran historis dalam industri kripto. GPU mereka menjadi tulang punggung penambangan Bitcoin di masa awal. Hubungan ini, menurut beberapa pengamat, menjadikan langkah investasi Bitcoin bukan sekadar eksperimen finansial, tapi pernyataan posisi dalam ekosistem kripto global.
“Melihat peningkatan terus-menerus dalam hashrate Bitcoin, eksposur langsung bisa dilihat sebagai dukungan Nvidia terhadap teknologi yang ikut mereka dorong sejak awal,” kata Greco.
Di saat yang bersamaan, tekanan terhadap Nvidia tampaknya mulai mereda. Pemerintahan AS baru-baru ini mengumumkan pelonggaran beberapa pembatasan ekspor semikonduktor, serta jeda tarif dagang AS-China, yang langsung mendongkrak saham Nvidia.
Dengan membaiknya prospek penjualan dan stabilitas rantai pasok, dorongan mendesak untuk mengadopsi Bitcoin sebagai strategi penyelamat mungkin menjadi kurang relevan. Jika dilakukan terlalu cepat, langkah ini justru berisiko mengasingkan investor tradisional.

