Meta Sediakan Stablecoin untuk Pembayaran di Instagram dan WhatsApp?
JAKARTA, investortrust.id - Chief Executive Officer (CEO) Meta Platforms Inc Mark Zuckerberg berencana untuk menambahkan dukungan kripto bagi tiga miliar penggunanya. Pasalnya, raksasa teknologi Meta dilaporkan akan menjajaki industri kripto dengan mengintegrasikan pembayaran stablecoin di seluruh platformnya.
Platform yang dimiliki oleh Meta Platforms meliputi Facebook, Instagram, WhatsApp, Messenger, dan Oculus. Meta juga mengembangkan teknologi seperti Threads, Mapillary, Workplace, Portal, dan Diem.
Rencana Zuckerberg ini kemungkinan akan 'memompa' pasar kripto, karena langkah Meta akan mendukung kripto dan meningkatkan sentimen investor. Adapun lima sumber mengatakan bahwa Meta sedang berunding dengan perusahaan kripto untuk menjajaki penggunaan stablecoin untuk pembayaran global. Pembicaraan ini masih dalam tahap awal, dan Meta belum membuat pernyataan resmi apa pun.
Baca Juga
Pamor Kripto Melejit, Banyak Transaksi Ekspor-Impor Beralih ke Stablecoin
Sebagai konteks, stablecoin adalah token digital yang harganya tidak naik turun. Biasanya, stablecoin dikaitkan dengan dolar AS. Hal ini membuatnya berguna untuk mengirim uang dengan cepat tanpa biaya yang mahal. Menurut laporan Fortune, Meta bermaksud menggunakannya untuk mengirim pembayaran kecil, seperti membayar kreator konten di berbagai negara.
Melansir Cryptotimes, Senin (12/5/2025) seorang eksekutif dari perusahaan kripto mengatakan bahwa Meta mungkin menggunakan stablecoin di Instagram. Rencananya, stablecoin akan dikirim kepada kreator dengan pembayaran kecil, sekitar US$ 100, tanpa biaya seperti biasanya. Dua sumber lain mengonfirmasi bahwa mereka juga berbicara dengan Meta tentang penggunaan yang sama ini.
Baca Juga
Pada bulan Januari, Meta mempekerjakan Ginger Baker sebagai Wakil Presiden Produk. LinkedIn-nya menunjukkan latar belakang di bidang fintech. Dia bekerja di Plaid dan menjadi anggota dewan grup blockchain bernama Stellar Development Foundation. Seseorang yang mengetahui rencana Meta mengatakan Baker membantu memimpin penelitian stablecoin perusahaan tersebut.
Tiga sumber mengatakan Meta mulai menghubungi platform kripto awal tahun ini. Seorang eksekutif kripto mengatakan perusahaan saat ini "dalam mode belajar." Itu berarti mereka sedang mempelajari berbagai opsi dan belum terikat pada satu penyedia stablecoin.
Meta telah mencoba kripto sebelumnya. Pada tahun 2019, perusahaan itu meluncurkan Libra, proyek mata uang digital yang didukung oleh perusahaan-perusahaan seperti Uber dan PayPal. Libra kemudian berganti nama menjadi Diem, tetapi mendapat tentangan serius di Washington. Pada tahun 2022, Meta menutupnya dan menjual aset-asetnya.
Ketika ditanya tentang Diem, Mark Zuckerberg berkata, hal itu sudah mati. Namun, ia menambahkan ada banyak hal yang terlambat dilakukan dan harus berjuang keras untuk kembali ke permainan.

