Bagikan

Telegram vs WhatsApp! Perang AI Makin Panas dengan Kehadiran Grok ala Elon Musk

 

JAKARTA, investortrust.id - Telegram makin percaya diri menantang dominasi WhatsApp setelah menjalin kerja sama dengan perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik Elon Musk, xAI. Dalam kesepakatan ini, xAI akan mengintegrasikan AI chatbot Grok ke Telegram dan menyebarkan ke lebih dari 1 miliar pengguna aplikasi pesan asal Rusia tersebut.

 

Dikutip dari BBC, Sabtu (31/5/2025), CEO Telegram Pavel Durov mengumumkan kerja sama ini akan berlangsung selama 1 tahun dengan nilai US$ 300 juta dalam bentuk tunai dan saham. Telegram juga akan mendapat 50% dari pendapatan langganan Grok yang terjual melalui platformnya. “Together, we win!” tulis Durov dalam unggahannya di media sosial.

 

Baca Juga

Prancis Izinkan Bos Telegram Pergi ke Dubai meski Sedang Terjerat Kasus Hukum

 

Kolaborasi ini datang di tengah upaya Telegram memperluas pangsa pasar dan menghadirkan nilai tambah lewat AI. Sebelumnya, WhatsApp juga telah lebih dahulu menyematkan layanan AI dari Meta ke dalam aplikasinya, tetapi langkah itu menuai keluhan dari sebagian pengguna.

 

Menurut analis Midia Research Hanna Kahlert, tren integrasi AI ke aplikasi pesan, seperti Telegram dan WhatsApp bisa jadi malah mengganggu pengalaman pengguna. “Orang masih menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan teman. Hadirnya AI justru bisa mengurangi kepercayaan di antara pengguna,” ujarnya.

 

Telegram saat ini memiliki lebih 1 miliar pengguna global, naik 27% dari tahun sebelumnya, dan semakin populer di kawasan, seperti Asia Selatan, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Meski masih di bawah WhatsApp yang mencatatkan 2,7 miliar pengguna aktif bulanan, Telegram punya potensi besar jika berhasil memanfaatkan fitur AI secara optimal.

 

Grok sendiri merupakan chatbot AI yang dikembangkan Elon Musk untuk memberikan jawaban langsung dan kontekstual dari data platform X (sebelumnya Twitter). Dengan gaya respons yang lebih “blak-blakan”, Grok diposisikan sebagai alternatif AI yang lebih luwes dibandingkan ChatGPT atau Gemini milik Google.

 

Baca Juga

Incar Pertumbuhan 10 Kali Lipat, Bittime dan Palapa Rilis GameFi Berbasis Telegram Pertama di Indonesia

 

Kolaborasi ini juga menandai pertemuan dua figur paling kontroversial di dunia teknologi. Elon Musk terus memperluas portofolio AI lewat xAI yang kini bernilai US$ 80 miliar, sementara Pavel masih menghadapi sorotan tajam terkait kebijakan moderasi konten Telegram yang dinilai longgar.

 

Dengan fitur AI baru dan suntikan dana besar dari Musk, Telegram kini tidak lagi sekadar aplikasi pesan alternatif, tapi mulai menyaingi WhatsApp dalam hal fitur, ekosistem, dan potensi bisnis masa depan. Sementara WhatsApp terus memperluas ekosistem mereka ke berbagai perangkat sekaligus memanfaatkan integrasi dengan Meta AI.

The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024