Emas Perak dan Bitcoin Jadi "Pertahanan" di Kala Perang Dagang, Mana yang Lebih Diunggulkan Robert Kiyosaki?
JAKARTA, investortrust.id - Investor kawakan dan penulis buku Rich Dad Poor Dad Robert Kiyosaki menyuarakan soal kegelisahannya terkait potensi pengangguran yang besar di Jepang akibat perang dagang. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China telah menyulut ke sektor otomotif, termasuk di Jepang.
Meskipun tidak ada sanksi langsung terhadap produsen otomotif Jepang, perang dagang telah menciptakan ketidakpastian dan mengganggu rantai pasokan global, yang pada akhirnya memengaruhi penjualan dan investasi di berbagai negara, termasuk di Jepang. Perang dagang AS-China dengan kata lain telah memberikan dampak yang signifikan terhadap industri otomotif Jepang, baik dari sisi ekspor, rantai pasokan, penjualan, investasi, hingga strategi produksi. Produsen otomotif Jepang perlu adaptasi dan mencari peluang baru di tengah tantangan yang ada, seperti fokus pada inovasi, diversifikasi pasar, dan kerja sama internasional.
Dalam cuitannya di X @theRealKiyosaki, Kamis (8/5/2025) ia menuliskan Toyota, Honda, dan Nissan telah memutuskan untuk berhenti menjual mobil di AS. Ini akan berarti pengangguran besar-besaran dan jatuhnya banyak kota yang bergantung pada mobil Jepang.
Di mana dalam menghadapi perang dagang ada tiga aset investasi menurutnya yang ampuh melawan kondisi tersebut. "Adapun itu, emas, perak, dan Bitcoin tetap menjadi pertahanan Anda dalam perang global yang disebabkan oleh keserakahan, kegilaan, dan ketakutan," tulisnya dikutip Sabtu (10/5/2025).
OMG: Toyota, Honda, and Nissan have decided to stop selling cars in US.
— Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) May 8, 2025
This will mean massive unemployment and crash of many towns dependent upon Japanese cars.
As pilots say, strap in tight and prepare for crash.
US automakers like Ford, GM, and Stellantis may boom…. If…
Baca Juga
Robert Kiyosaki Proyeksi Harga Bitcoin Bisa Tembus US$ 1 Juta di 2035, Ini Alasannya
Namun lebih dari sekadar isu perdagangan, Kiyosaki mengaitkan perkembangan ini dengan gejolak geopolitik yang lebih luas. Ia mengingatkan bahwa sejarah menunjukkan adanya hubungan langsung antara perang mata uang, perang dagang, dan konflik bersenjata. “Seperti yang saya peringatkan: perang mata uang, berujung pada perang dagang, lalu perang tembak. Berdoalah kita sadar sebelum perang pecah.”
Kiyosaki menambahkan kredibilitas pribadi terhadap pandangannya dengan mengutip latar belakang militernya. “Saya dua kali ke perang Vietnam. Pertama sebagai taruna akademi militer, dan kedua sebagai pilot Korps Marinir AS. Perang adalah kegilaan manusia yang paling buruk," katanya.
Pernyataan ini menambah bobot emosional terhadap prediksi suramnya, mencerminkan pandangan bahwa kehancuran sistemik dapat berkembang menjadi konflik global yang sangat merusak.
WHY BITCOIN is a better asset than gold or silver:
— Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) May 7, 2025
One reason why I trust Bitcoin is there are only to ever be 21 million.
I own gold and silver mines and oil wells.
If the price of gold, silver, or oil goes up, I will simply mine or drill for more, expanding supply.
I…
Namun dari tiga aset itu emas, perak, dan Bitcoin yang menarik menurut Robert Kiyosaki adalah Bitcoin. Ia menyebut, koin Bitcoin yang beredar hanya akan berjumlah 21 juta. Dengan keterbatasan jumlah tersebut mendorong harga Bitcoin menjadi lebih mahal ketimbang emas.
"Saya memiliki tambang emas dan perak serta sumur minyak. Jika harga emas, perak, atau minyak naik, saya akan menambang atau mengebor lebih banyak lagi, sehingga persediaannya bertambah. Saya tidak dapat melakukan itu dengan Bitcoin. 21 juta adalah 21 juta. Hati-hati," tulisnya.
Sebelumnya, Robert Kiyosaki pernah memperkirakan harga Bitcoin (BTC) US$ 1 juta pada tahun 2035 karena dolar AS terus kehilangan nilai akibat kebijakan moneter yang bersifat inflasi.
"Saya sangat yakin, pada tahun 2035, satu Bitcoin akan bernilai lebih dari US$ 1 juta, emas akan bernilai US$ 30.000, dan perak US$ 3.000 per koin," tulis Kiyosaki dalam posting X pada tanggal 18 April.
Kiyosaki yang menggambarkan dirinya sebagai penggila emas, telah lama berpendapat bahwa aset pembawa seperti emas, perak, dan Bitcoin merupakan lindung nilai penting terhadap inflasi dan kunci untuk akumulasi kekayaan generasi jangka panjang melalui siklus ekonomi.
Sementara menilik data Coinmarketcap, Sabtu (10/5/2025) harga BTC terpantau tengah berada di US$ 102.928 naik tipis 0,16% dalam sehari dan 6,42% dalam sepekan.

