Bagikan

Jardine Cycle Pengendali Astra (ASII) Ketiban Dividen Rp 6,24 Triliun, Simak Tanggal Pembagiannya

 

JAKARTA, investortrust.id – PT Astra International Tbk (ASII) mendapat restu pemegang saham untuk menggunakan 48% laba bersih 2024 atau senilai total Rp 16,43 triliun sebagai dividen tunai. Jumlah ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang diselenggarakan hari ini.

 

Sedangkan berdasarkan data Jardine Cycle & Carriage sebagai pengendali dengan kepemilikan 50,11% saham ASII akan kebagian dividen final mencapai Rp 6,24 triliun. Jika ikut memperhitungkan dividen interim yang sudah diterima, Jardine meraup dividen Rp 8,23 triliun dari Astra tahun buku 2024.

 

Dividen tersebut akan setara Rp 406 per saham, termasuk dividen interim sebesar Ro 98 per saham yang sudah dibagikan 31 Oktober 2024. Sehingga dividen final yang akan dibagikan perseroan tahun ini dari keuntungan tahun lalu adalah Rp 308 per saham atau sekitar Rp 12,46 triliun.

 

Baca Juga

Astra International (ASII) Tetapkan Dividen Final Rp 308 per Saham, Totalnya Segini

 

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746688133/investortrust-bucket/images/1746688136274.jpg
Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk , Boy Kelana Soebroto membacakan pertanyaan yang masuk dari jurnalis pada Konferensi Pers sesudah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Menara Astra, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Foto: Investortrust/Elsid Arendra

 

 

“Akan dibayarkan pada 5 Juni 2025 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 22 Mei 2025 pukul 16.00 WIB,” ujar Head of Corporate Communication Astra International Boy Kelana Soebroto dalam Konferensi Pers RUPST di Menara Astra, Kamis (8/5/2025).

 

Dalam RUPST Tahun Buku 2024 tersebut, pemegang saham juga menyepakati sisa laba bersih sebesar Rp 17,61 triliun untuk dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

 

Namun bila dibandingkan dengan dividen final tahun sebelumnya, jumlah pembagian keuntungan perseroan tahun ini terpantau lebih kecil, yakni dari Rp 421 per saham di periode sebelumnya.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1740965290/investortrust-bucket/images/1740965294438.jpg
PT Astra International Tbk (ASII).

 

Manajemen menegaskan, rasio pembayaran dividen ini mencerminkan kembalinya persentase rasio ke tingkat yang konsisten, dengan rasio distribusi dividen  yang lebih tinggi sebelumnya pada 2022 dan 2023.

 

Astra International (ASII) mengumumkan raihan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 34,05 triliun sepanjang 2024, jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina. Jumlah ini naik tipis 1% dari perolehan 2023 sebesar Rp 33,83 triliun.

 

Baca Juga

Toyota Akuisisi 40% Saham Astra Digital Mobil Senilai Rp 2 Triliun, Ini Dampaknya terhadap Kepemilikan Astra (ASII)

 

“Grup mencatatkan laba bersih yang solid pada 2024, dengan resiliensi kinerja dari portofolio yang terdiversifikasi, meskipun sentimen konsumen di Indonesia melemah,” jelas Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan sebelumnya.

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746688286/investortrust-bucket/images/1746688271812.jpg
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro memberikan keterangan pada Konferensi Pers sesudah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Menara Astra, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Foto: Investortrust/Elsid Arendra

 

 

 

Bila tidak memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, laba bersih grup taipan William Soerjadjaja itu mencapai Rp 34,18 triliun, tetap sedikit lebih tinggi dibandingkan periode sama sebelumnya. Sedangkan, pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra pada 2024 mencapai Rp 330,9 triliun atau naik 5% (yoy).

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746036650/investortrust-bucket/images/1746036652265.jpg
Laba bersih ASII berdasarkan bisnis.

 

“Kontribusi yang lebih tinggi berasal dari bisnis sepeda motor, jasa keuangan, serta infrastruktur dan logistik, yang sebagian diimbangi oleh dampak penurunan penjualan mobil dan harga batu bara yang lebih rendah,” sambung Djoni.

 

Astra International juga mencatatkan nilai aset bersih per saham sebesar Rp 5.265 pada 31 Desember 2024, meningkat 7% dibandingkan posisi 31 Desember 2023. Selanjutnya kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, sebesar Rp 8 triliun per akhir 2024, naik dari Rp 29 miliar pada 31 Desember 2023.

 

Baca Juga

Bertumbuh, Astra International (ASII) Cetak Pendapatan Rp 83,36 Triliun di Kuartal I-2025

 

Manajemen meyakini, realisasi itu mencerminkan arus kas operasional yang kuat karena melebihi penurunan belanja modal, investasi, dan pembayaran dividen di tahun tersebut. 

 

Sementara, utang bersih anak perusahaan grup di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp 60,2 triliun pada 31 Desember 2024, dari Rp 52,2 triliun pada akhir 2023 yang didorong pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen grup.

 

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan yang diberikan, dan kepada para karyawan kami atas fokus mereka terhadap pelanggan serta dedikasi yang telah mereka tunjukkan,” tutur Djoni. 

 

 

The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024