Bertumbuh, Astra International (ASII) Cetak Pendapatan Rp 83,36 Triliun di Kuartal I-2025
JAKARTA, investortrust.id – PT Astra International Tbk (ASII) berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatan bersih menjadi Rp 83,36 triliun pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun lalu bernilai Rp 81,20 triliun.
Sebaliknya laba bruto perseroan turun dari Rp 17,58 triliun menjadi Rp 17,06 triliun. Penurunan tersebut dipicu atas pertumbuhan beban pokok pendapatan dari Rp 63,62 triliun menjadi Rp 66,30 triliun.
Baca Juga
Astra International (ASII) Usulkan Dividen Final Tahun Buku 2024 Rp 308 per Saham, Yield Segini
Astra International (ASII) dalam rilis kinerja keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/4/2025), menyebutkan bahwa perseroan juga mencatatkan penurunan laba sebelum pajak penghasilan dari Rp 12,01 triliun menjadi Rp 10,64 triliun.
Laba periode berjalan turun dari Rp 9,75 triliun menjadi Rp 8,55 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 6,93 triliun hingga akhir Maret 2025, dibandingkan periode sama tahun 2024 Rp 7,46 triliun.
Sebelumnya, manajemen Astra International (ASII) akan mengusulkan dividen final sebesar Rp 308 per saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang bakal digelar Mei 2025. Jika ditambah dengan dividen interim yang sudah dibagikan Rp 98 per saham, total dividen tahun buku 2024 senilai Rp 406 per saham.
Baca Juga
Tok! Astra Agro (AALI) Putuskan Dividen Rp 515,81 Miliar, Nilai per Sahamnya Segini
“Dividen final yang akan diusulkan tersebut, ditambah dengan dividen interim sebesar Rp 98 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2024. Total dividen yang diusulkan untuk tahun 2024 menjadi Rp 406 per saham dengan rasio dividen sebesar 48%,” dikutip dari Laporan Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro, Kamis (27/2/2025).
Manajemen menegaskan, rasio pembayaran dividen tersebut mencerminkan kembalinya persentase rasio pembayaran dividen ke tingkat yang konsisten, dengan rasio sebelum distribusi dividen yang lebih tinggi pada 2022 dan 2023.

