Bertumbuh Sesuai Ekspektasi, Saham BNI (BBNI) Ditargetkan Menuju Level Ini
JAKARTA, investortrust.id– Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) disebut masih menyimpan potensi penguatan menggiurkan, seiring dengan kebeharsilan mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan kuartal I-2025. Saham bank pelat merah ini direkomendasikan beli oleh sejumlah sekuritas.
Verdhana Sekuritas dalam rsiet terbarunya merekomendasikan beli saham BBNI dengan target harga Rp 6.250. Rekomenasi ini mempertimbangkan kinerja keuangan kuartal I-2025 sudah sesuai harapan atau merefleksikan 25% dari target tahun ini.
Analis Verdhana Sekuritas Erwin Wijaya mengatakan, target hargat ersebut didasarkan analisa DuPont dengan asumsi risk free rate 6,5%. Target harga tersebut juga mengimplikasikan perkiraan PB tahun 2025 sekitar 1,3 kali dan PE mencapai 10,6 kali.
Baca Juga
Laba BNI (BBNI) Capai Rp 5,4 Triliun di Kuartal I, Kredit Tembus Rp 765,47 Triliun
Begitu juga dengan Sucor Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga Rp 5.700. Target tersebut mempertimbangkan pencapaian kinerja keuangan BBNI sepanjang kuartal I-2025 sudah sesuai dengan estimasi atau setara dengan 24% dari target laba tahun ini.
BNI mencatat pencapaian laba bersih menjadi Rp 5,4 triliun di kuartal I 2025, naik 1,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini didukung pertumbuhan kredit dan tabungan masing-masing sebesar 10,1% dan 10,2% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal I 2025. Pencapaian kinerja solid untuk periode tiga bulan yang berakhir Maret 2025 ini menunjukkan ketahanan BNI dalam mengelola likuiditas dengan menyeimbangkan antara pertumbuhan dan mitigasi risiko.
Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, ditengah dinamika dan tantangan ketidakpastian global, perseroan berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid dibarengi dengan pertumbuhan bisnis yang prudent.
Baca Juga
BNI Sebut Obligasi Jadi Pilihan Investasi Nasabah Tajir di Indonesia
"Pencapaian kinerja keuangan BNI pada kuartal I 2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Total penyaluran kredit per Maret 2025 mencapai Rp 765,47 triliun didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16% YoY menjadi Rp 433,4 triliun. Di dalamnya, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17% menjadi Rp 317,1 triliun, sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3% menjadi Rp 116,3 triliun.
Segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua setelah korporasi dengan pertumbuhan sebesar 13% YoY menjadi Rp 144,9 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari personal loan yang meningkat 13,7% dan kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 12,5% secara tahunan.
Baca Juga
Saham BTN (BBTN) Melesat 32,53% dalam Sebulan, Bakal Berlanjut?
Pada kredit segmen menengah, pertumbuhan kreditnya ditopang dari kredit komersial yang meningkat 2,6% YoY. Sedangkan pada segmen kecil tercatat pertumbuhan pembiayaan non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 6,1% YoY.
Secara keseluruhan, komposisi kredit BNI didominasi segmen korporasi sebanyak 56,6% dari total pembiayaan, disusul oleh segmen konsumer 18,9%, kredit ke segmen menengah dan kecil masing- masing 12,6% dan 9,6%.
Sedangkan kontribusi pembiayaan dari anak usaha meningkat dari 1,6% menjadi 2,2%. Pertumbuhan kredit BNI secara konsolidasi pada kuartal I 2025 telah sesuai dengan target yang ditetapkan sepanjang tahun ini.

