Tiga Platform Ini Hadirkan Pembiayaan KPR Pakai Bitcoin
JAKARTA, investortrust.id - Di tengah pertumbuhan pesat adopsi aset kripto, industri pembiayaan properti saat ini menghadirkan inovasi baru yaitu kredit pemilikan rumah (KPR) berbasis kripto. Pendekatan ini memungkinkan aset digital seperti Bitcoin atau Ethereum sebagai agunan untuk mendapatkan pembiayaan rumah, tanpa perlu menjual kepemilikan kripto mereka.
Melansir Cointelegraph, Senin (28/4/2025), berbeda dengan sistem kredit tradisional, kredit berbasis kripto memanfaatkan teknologi blockchain untuk memastikan transaksi transparan, cepat dan aman. Smart contract berperan besar dalam mengotomatisasi proses persetujuan pinjaman, mempercepat verifikasi, sekaligus mengurangi birokrasi.
Dalam praktiknya, peminjam hanya perlu mentransfer aset kripto mereka ke pemberi pinjaman yang kemudian dikunci dalam akun kustodian sebagai jaminan. Sebagai gantinya, peminjam menerima pinjaman, biasanya dalam mata uang fiat untuk membeli properti.
Baca Juga
Simak! 7 Indikator Ekonomi AS yang Jadi Sentimen Bitcoin dan Aset Kripto di Pekan Ini
Namun, fluktuasi harga kripto tetap menjadi tantangan. Jika nilai agunan turun drastis, peminjam harus menambah jaminan atau menghadapi risiko likuidasi.
Kredit yang didukung kripto memposisikan diri sebagai jembatan penting antara keuangan desentralisasi atau decentralize finance (DeFi) dan pasar real estat tradisional. Ini menjadi alternatif menarik bagi investor yang ingin mendiverisfikasi aset mereka tanpa melepas kepemilikan kripto.
Beberapa platform global seperti Nexo, Ledn, dan Salt Lending telah menawarkan layanan ini, yang memungkinkan pemilik kripto untuk mengakses pembiayaan real estat dengan persyaratan yang fleksibel. Nexo misalnya, mendukung lebih dari 40 aset digital dan menawarkan proses persetujuan yang cepat.
Sementara Ledn secara khusus meluncurkan produk kredit yang memungkinkan penggunaan Bitcoin sebagai agunan untuk pembelian properti.
Baca Juga
Meski menawarkan keuntungan seperti pelestarian aset kripto dan potensi pemanfaatan pajak, pinjaman berbasis kripto juga memiliki risiko, terutama terkait volatilitas harga dan ketidakpastian regulasi. Oleh karena itu, calon peminjam disarankan untuk meneliti reputasi platform, memahami struktur suku bunga, serta memastikan kepatuhan hukum sebelum mengambil keputusan.

