Laba Kuartal I-2025 Lampaui Perkiraan, Target Harga Saham BTN (BBTN) Direvisi Naik
JAKARTA, investortrust.id – Pertumbuhan laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN berpotensi direvisi naik tahun ini, seiring dengan lompatan laba bersih sebanyak 5% sepanjang kuartal I-2025. Torehan laba tersebut telah melampaui perkiraan mendorong BRI Danareksa Sekuritas merevisi naik target harga saham BBTN.
BBTN mencatatkan kenaikan laba bersih sebanyak 5,1% menjadi Rp 904 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan peridode sama tahun lalu Rp 860 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut ditopang pertumbuhan penyaluran kredit serta penurunan biaya dana (cost of fund) di tengah tantangan ketidakpastian global.
Lompatan laba bersih tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas merevisi naik target harga saham BBTN dari Rp 1.00 menjadi Rp 1.400 denganr ekomendasi beli. Revisi naik tersebuet juga merefleksikan peluang ROE perseroan lebih tinggi tahun ini.
Baca Juga
Revisi naik target harga saham tersebut juga sejalan dengan keputusan BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target kinerja keuangan BTN tahun ini. Perkiraan laba bersih direvisi naik dari semula Rp 2,47 triliun menajdi Rp 2,50 triliun. Begitu juga dengan pendapatan bunga bersih direvisi naik dari semula Rp 12,69 triliun menjadi Rp 13,88 triliun.
BRI Danareksa Sekuritas juga merevisi naik proyek margin bunga bersih (NIM) perseroan tahun 2025 dari semula 2,9% menjadi 3,1%. Sedangkan biaya kredit (CoC) dipertahankan 1%, gross NPL diperkirakan sekitar 3,2%, dan ROAE diharapkan naik dari perkiraan awal 8,7% menjadi 9,8%.
Estimasi Kinerja Keuangan BBTN

“Kami memilih merevisi naik target harga saham BBTN merefleksikan dinaikkannya target kinerja keuangan tahun ini. Revisi tersebut juga menggambarkan realisasi kinerja keuangan BTN kuartal I-2025 telah melampaui perkiraan kami,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, Senin (28/4/2025).
BRI Danareksa Sekuritas menyebutkan bahwa BTN berhasil menciptakan pemulihan laba yang spektakuler pada kuartal I-2025. Hal ini ditunjukkan lompatan laba dari posisi Rp 252 miliar pada Januari-Februari 2025 menjadi Rp 904 miliar Januari-Maret 2025.
Baca Juga
Saham BTN (BBTN) Berjaya Kembali ke Atas Rp 1.000, Sejumlah Sentimen Ini Jadi Penopang
“Torehan laba bersih tersebut telah melampaui estimasi kami dan konsensus analis. Perolehan tersebut setara dengan 31% dari target kami untuk BBTN tahun ini dan setara dengan 29% dari target yang dipatok consensus analis,” tulisnya.
BRI Danareksa Sekuritas menyebutkan bahwa faktor utama penopang lonjakan laba tersebut adalah adanya perubahan standard akuntasi yang membuat pencatatan pendapatan bunga lebih tinggi di tahap awal. Tak hanya pencatatan laba, sejumlah indicator keuangan juga mengalami perubahan dengan standard baru tersebut.
Pandangan positif terhadap saham BBTN juga datang dari tim riset Mandiri Sekuritas. Kresna Hutabarat dan Boby Kristanto Chandra mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.500.
“Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebanyak 5% pada kuartal I-2025 didukung penyesuaian pengakuan pendapatan bunga yang menghasilkan tambahan pendapatan Rp 600-700 miliar,” terangnya.
Baca Juga
Tok! Astra Agro (AALI) Putuskan Dividen Rp 515,81 Miliar, Nilai per Sahamnya Segini
Mandiri Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap keberhasilan perseroan dalam penguatan platform digital dan pendirian pusat pemrosesan pinjaman baru.
Terkait pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBTN mulai bangkit yang ditunjukkan penguatan harga ke atas level Rp 1.000 sejak 23 April, bahkan BBTN telah menembus level penutupan Rp 1.035 pada akhir pekan lalu. Level tersebut menjadi harga penutupan tertinggi saham BBTN terhitung sejak 3 Februari 2025.
Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, penyaluran kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp 363,11 triliun hingga kuartal I-2025 ditopang oleh meningkatnya permintaan kredit di sektor perumahan. Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut naik 5,5% dari kuartal I-2024 sebesar Rp 344,24 triliun.
Baca Juga
Bos BTN (BBTN) Beberkan Alasan Akuisisi Bank Victoria Syariah
Melihat kinerja tersebut, Nixon mengatakan, BTN optimistis terhadap pertumbuhan kredit tahun 2025, apalagi adanya upaya pemerintah untuk menggerakkan perekonomian dan mengurangi backlog perumahan dengan menyiapkan hunian layak dan terjangkau untuk masyarakat dari berbagai profesi, yakni di antaranya Aparatur Sipil Negara (ASN), buruh, tenaga kesehatan, guru, wartawan, petugas Palang Merah Indonesia, dan personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian serta tenaga kerja informal lainnya.
Selain itu, dia mengatakan, potensi peningkatan penyaluran kredit dipicu oleh inisiatif kemitraan strategis BTN dengan investor asal Qatar, AlQilaa International Group, untuk pembangunan satu juta unit hunian di Indonesia, dengan tahap awal 100.000 unit hunian. “BTN meyakini bahwa upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan perumahan akan berdampak positif bagi berbagai subsektor. Hal ini akan prospektif bagi BTN yang tengah melangkah menuju Beyond Mortgage atau lebih dari sekadar bank yang menyalurkan KPR,” kata Nixon.
BTN turut mencatat peningkatan dana pihak ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp 384,70 triliun per kuartal I 2025, naik 7,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 357,74 triliun. Nixon mengatakan, pertumbuhan DPK tersebut didukung oleh peningkatan dana murah berupa tabungan dan giro (current account saving account/CASA). Pada kuartal I-2025, CASA BTN meningkat double digit sebesar 10,1% yoy, menjadi Rp 196,67 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 178,60 triliun.

