Investor Asing Akhirnya Net Buy Saham Rp 173,01 Miliar, Ada ANTM, BBCA, hingga ASII
JAKARTA, investortrust.id– Investor asing merealisasikan pembelian bersih (net buy) saham mencapai Rp 173,01 miliar di pasar regular, seiring dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/4/2025), sebanyak 65,44 poin (0,99%) menjadi 6.678,92.
Net buy terbanyak melanda lima saham berikut, yaitu saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 93,20 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 83,44 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 69,99 miliar, PT MD Entertainment Tbk (FILM) Rp 67,35 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 52,39 miliar.
Baca Juga
Melesat 24,21%, Cimory (CMRY) Kantongi Laba Segini di Kuartal I-2025
Sebaliknya lima saham dengan torehan penjualan bersih (net sell) terbanyak melanda saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 114,84 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 84,86 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 49,31 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 44,18 miliar, dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp 34,41 miliar.
Terkait penguatan indeks hari ini didukung kenaikan seluruh sektor saham ditutup menguat dengan kenaikan tertinggi dicatatkan sektor consumer non primer 2,57%, sektor teknologi 2,47%, sektor property 1,58%, sektor infrastruktur 0,97%, dan sektor keuangan 1,23%. Peningkatan juga melanda saham sektor material dasar 1,52%.
Di tengah kenaikan tersebut, tiga saham torehkan penguatan hingga auto reject atas (ARA), yaitu PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) naik 34,78% menjadi Rp 186, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) sebanyak 25% menjadi Rp 4.600, dan PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) dibuka melesat 24,72% menjadi Rp 1.690.
Baca Juga
Jaga Kualitas Pembiayaan, Laba BTPN Syariah (BTPS) Tumbuh 18% Capai Rp 311 Miliar di Kuartal I
Kenaikan juga melanda saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) sebanyak 21,25% menjadi Rp 97, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 17,06% menjadi Rp 1.750, dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) menguat 17,53% menjadi Rp 1.140. Sebaliknya penurunan dalam melanda saham SMIL, OBAT, CINT, WGSH, dan CGAS.
IHSG kemarin terkena profit taking yang akhirnya ditutup turun 20,9 poin (0,32%) menjadi 6.613. Investor asing juga melanjutkan penjualan bersih (net sell) sebanyak Rp 514,65 miliar melanda saham BBCA, BBNI, dan FAPA.
Penurunan ini akibat pelemahan sejumlah sektor saham, seperti sektor consumer primer, sektor property, dan sektor keuangan. Sebaliknya saham sektor consumer non primer, industry, material dasar, dan kesehatan berhasil torehkan penguatan.

