Optimistis, IEU-CEPA Bisa Buat Indonesia Ekspor CPO ke Eropa
JAKARTA, investortrust.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan sejumlah target yang akan diperdalam dalam perjanjian kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Partnership (IEU-CEPA). Salah satunya, pembukaan untuk ekspor komoditas penting Indonesia, yaitu minyak kelapa sawit atau CPO.
“Terkait dengan kelapa sawit, dijanjikan akan diberikan perhatian khusus,” kata Airlangga saat konferensi pers perkembangan negosiasi Indonesia-EU CEPA, yang digelar daring, Sabtu (7/6/2025).
Baca Juga
IEU-CEPA Tahap Akhir, Indonesia dan Uni Eropa Siap Beranjak ke 'Legal Drafting'
Airlangga mengatakan sebetulnya ekspor CPO ke pasar Eropa tidak mengalami hambatan dalam jangka pendek ini. Sebab, pemerintah Indonesia mengajukan negosiasi pemberlakuan European Union Deforestation Regulation (EUDR) untuk mundur satu tahun ke 2026.
“Masalah isu utama mengenai sustainability dan traceability dari produk kehutanan Indonesia juga relatif sudah bisa kita selesaikan,” jelas dia.
Airlangga menjelaskan pemerintah akan mengharmonisasikan kebutuhan regulasi dengan Uni Eropa.
Ekspor CPO menjadi penyumbang peningkatan ekspor nonmigas berdasarkan sektor industri pengolahan. Sektor ini sendiri mengalami peningkatan 16,08% pada periode Januari-April 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
CPO dan turunannya memiliki andil 8,54% terhadap kinerja ekspor komoditas nonmigas unggulan.
Selama periode Januari-April 2025, volume ekspor CPO dan turunannya mengalami penurunan -5,37% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, nilai per ton komoditas ini mengalami kenaikan. Pada periode Januari-April 2025, harga CPO dan turunannya sebesar US$ 1.099,82 per ton. Naik 26,54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
Selama periode tersebut, CPO dan turunan asal Indonesia diekspor ke lima negara Eropa di antara, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Swiss. Total ekspor CPO dan turunannya ke empat negara tersebut yaitu seberat 102,663 ton dengan nilai total US$ 199,57 juta.

