Asing Kompak Terus Akumulasi Saham maupun SBN, Jumbokah?
JAKARTA, investortrust.id - Investor asing kompak terus mengakumulasi saham maupun Surat Berharga Negara (SBN) rupiah yang dapat diperdagangkan. Net foreign capital inflows itu sudah mencapai sekitar Rp 13,23 triliun sepanjang Mei ini, yang terdiri atas net buy saham Rp 3,47 triliun dan obligasi pemerintah Rp 9,76 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, asing lanjut membukukan pembelian bersih saham Rp 0,62 triliun pada perdagangan Kamis (22/05/2025). Sedangkan di pasar SBN, data terbaru yang dirilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) adalah transaksi Rabu, dengan non-resident di pasar SBN rupiah yang dapat diperdagangkan mencatatkan pembelian neto Rp 0,62 triliun Rabu.
"Secara year to date, asing masih mencatatkan net sell saham Rp 47,25 triliun. Ini setara US$ 2,90 miliar,” kata manajemen BEI dalam keterangan di Jakarta, Kamis sore.
Baca Juga
BI Rate Dipangkas, Kurs Rupiah Menguat terhadap USD hingga Euro
Sedangkan di pasar saham domestik secara year to date, asing mencatatkan net buy SBN rupiah yang dapat diperdagangkan Rp 32,78 triliun hingga Rabu kemarin.
Apa yang Diburu Asing
Dorongan masuknya kembali modal asing ke BEI mengangkat indeks harga saham gabungan (IHSG) 24,52 poin (0,34%) menjadi 7.166,98, Kamis (22/05/2025) sore. Investortrust mencatat, net buy terbanyak kembali dimotori saham bank, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 549,54 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 462,74 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 242,68 miliar, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 133,72 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 90,55 miliar.
Sebaliknya lima saham dengan penjualan bersih (net sell) terbanyak melanda PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 38,07 miliar, PT Pertamina Geothermal Energy TbK (PGEO) Rp 34,51 miliar, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 32,01 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 25,81 miliar, dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp 21,57 miliar.
Kenaikan indeks hari ini didukung penguatan sejumlah sektor saham, yaitu saham sektor material dasar dengan indeks naik 2,12%, sektor consumer primer 1,25%, sektor transportasi 2,05%, teknologi 0,82%, dan sektor energi 0,32%. Sebaliknya, pelemahan melanda saham sektor properti, consumer nonprimer, infrastruktur, industri, dan kesehatan.
Sejalan dengan kenaikan IHSG tersebut, lima saham menorehkan kenaikan harga pesat. Di antaranya adalah saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) naik hingga mendekati auto reject atas (ARA) 34,86% menjadi Rp 236, serta PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) auto reject atas dengan kenaikan 25% menjadi Rp 300.
Baca Juga
Di Tengah Penurunan Daya Beli Masyarakat, Alfamidi (MIDI) Siapkan Strategi Ini
Meski tak ARA, kenaikan pesat juga melanda saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) 23,75% menjadi Rp 198, PT Indo Straits Tbk (PTIS) naik 21,05% menjadi Rp 460, dan PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) meningkat 16,06% menjadi Rp 159. Namun, kondisi berbeda dicatatkan saham Mitra Energi Persada (KOPI), Sampoerna Agro (SGRO), Ramayana Lestari Sentosa (RALS), Arsy Buana Travelindo (HAJJ), dan Jasa Berdikari Logistics (LAJU).

