Hipmi Sepakat Pengangkatan Direksi-Komisaris BUMN Berdasarkan Kapabilitas!
Oleh Anthony Leong,
Ketua BPP HIPMI Bidang Sinergitas BUMN, Danantara, dan BUMD
INVESTORTRUST.ID – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan P Roeslani, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (08/05/2025). Pertemuan tersebut membahas perkembangan Danantara Indonesia serta arah investasi ke depan.
Dalam keterangannya, Rosan menjelaskan diskusi tersebut menekankan pada evaluasi dan asesmen terhadap BUMN yang berada di bawah pengelolaan Danantara. Rosan menjelaskan arahan Prabowo terkait pemilihan para pimpinan BUMN, yakni berdasarkan meritokrasi.
Baca Juga
Harga Emas Anjlok Setelah Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS-Inggris
Didukung Pengusaha Muda
Penulis sebagai Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bidang Sinergitas BUMN, Danantara, dan BUMD menilai pendekatan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong agar seleksi pimpinan BUMN dilakukan secara objektif dan profesional, dengan mengedepankan kualitas sumber daya manusia anak bangsa. Langkah ini strategis dalam mewujudkan tata kelola badan usaha milik negara (BUMN) yang lebih modern, transparan, dan berdaya saing global.
Meritokrasi ini berfokus pada kompetensi, integritas, dan rekam jejak profesional, yang harus menjadi prinsip utama dalam seleksi kepemimpinan BUMN. Hal ini juga selaras dengan prinsip "best brain, best talent", yang dikemukakan Rosan dalam pengelolaan institusi strategis negara.
Penerapan meritokrasi akan menciptakan kultur kerja berbasis kinerja dan hasil. bukan atas dasar koneksi dan pertimbangan nonprofesional lainnya. Hipmi meyakini bahwa hanya dengan melibatkan talenta terbaik bangsa melalui proses seleksi yang adil dan terbuka, BUMN dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang kuat, terpercaya, dan berkesinambungan.
Baca Juga
Reformasi Tata Kelola Aset Negara
Hipmi juga perlu menyoroti pendirian Danantara sebagai sovereign wealth fund nasional merupakan momentum penting dalam reformasi tata kelola aset negara. Kami berpandangan Danantara harus dikelola dengan standar internasional, sebagaimana lembaga investasi negara lain seperti Temasek Holdings di Singapura dan Khazanah Nasional Berhad di Malaysia, di mana seleksi kepemimpinan didasarkan pada integritas, kapabilitas, dan rekam jejak global.
Danantara ini adalah simbol dari niat pemerintah untuk membangun institusi pengelola aset negara yang independen, profesional, dan bebas dari intervensi politik jangka pendek maupun panjang yang kontraproduktif. Kami berharap kehadiran SWF Danantara bisa memperkuat kepercayaan investor global terhadap komitmen Indonesia dalam menjalankan reformasi ekonomi dan birokrasi.
Dalam semangat kolaborasi, Hipmi menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan pemerintah dan Danantara dalam memperkuat kualitas SDM, membangun budaya kerja profesional, serta mendukung strategi investasi jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan. Talenta terbaik anak bangsa harus makin diberi ruang dan kesempatan untuk berkarya dan memimpin.
Inilah esensi dari meritokrasi yang harus di dorong untuk membuka jalan bagi generasi muda Indonesia membawa perubahan, melalui peningkatan kapasitas, integritas, dan cinta Tanah Air . ***

