Ikuti Apple, Xiaomi Siapkan Penamaan OS Berdasarkan Tahun
BEIJING, investortrust.id - Xiaomi bersiap mengikuti jejak Apple untuk penyederhanaan sistem penamaan versi sistem operasinya (OS). Dalam rilisan berikutnya, perusahaan asal China itu dikabarkan akan langsung melompat ke HyperOS 26.
Angka '26' mewakili tahun 2026 alias tahun yang ditargetkan sebagai waktu penggunaan versi ini secara luas. Strategi ini dinilai sebagai upaya menyelaraskan penamaan sistem operasi dengan kalender tahunan, sekaligus menyederhanakan pemasaran dan pengalaman pengguna.
Dikutip dari Gizchina, Senin (9/6/2025), HyperOS 26 diperkirakan akan berbasis Android 16 dan diluncurkan pada Oktober atau November 2025. Penyesuaian nama berdasarkan tahun akan membuat pengguna lebih mudah memahami versi mana yang paling baru. Misalnya, tanpa perlu menghafal urutan, pengguna akan langsung tahu bahwa HyperOS 26 adalah versi yang ditujukan untuk tahun 2026.
Baca Juga
Seperti diberitakan investortrust.id sebelumnya, cara ini meniru pendekatan Apple yang dilaporkan akan mengubah penamaan iOS dari versi berurutan seperti iOS 19 menjadi versi tahunan seperti iOS 26. Apple pun melakukan hal ini untuk menyederhanakan strategi branding dan menghindari kebingungan jadwal rilis di mata pengguna.
Namun demikian, sistem penamaan berbasis tahun ini bukan tanpa tantangan. Xiaomi harus memastikan peluncuran sistem operasi dilakukan tepat waktu setiap tahun.
Keterlambatan rilis, misalnya jika HyperOS 26 baru keluar pada 2027, bisa membuat pengguna bingung dan merusak konsistensi penamaan. Ini berarti pengembangan software harus mengikuti jadwal ketat, dan tim produksi tidak boleh keluar dari ritme tahunan.
Langkah ini diambil Xiaomi dalam momentum yang cukup kuat di pasar, termasuk di Indonesia. Menurut laporan Canalys untuk kuartal pertama 2025, Xiaomi mencatat pangsa pasar sebesar 19% di Indonesia, mempertahankan posisinya sebagai salah satu merek smartphone terlaris.
Baca Juga
Saham Xiaomi Mulai Pulih Seusai Kecelakaan Fatal Libatkan Mobil Listrik SU7
Xiaomi juga menjadi satu-satunya merek besar di Asia Tenggara yang mencatat pertumbuhan positif tahun ke tahun, dengan kenaikan 4% berkat ekspansi lini mid-range serta penguatan distribusi online dan mitra operator.
Penerapan nama versi berdasarkan tahun bukan sekadar perubahan kosmetik. Ini mencerminkan upaya Xiaomi untuk beradaptasi dengan tren industri yang lebih modern, sekaligus memberikan kemudahan bagi pengguna dalam memahami siklus pembaruan.
Sedangkan bagi perusahaan, ini berarti target waktu yang lebih ketat, tetapi juga peluang untuk memperkuat kejelasan branding dan loyalitas pasar. Dengan dominasi pasar yang terus tumbuh, Xiaomi tampaknya siap menyaingi pemain besar lain di level global, dan HyperOS 26 bisa menjadi titik penting dalam perjalanan tersebut.

