Rusia Gempur Kyiv dan Odesa, Ukraina Desak Barat Bertindak
KYIV, investortrust.id – Rusia kembali melancarkan salah satu serangan udara terbesar dalam tiga tahun invasinya ke Ukraina, menargetkan ibu kota Kyiv dan sejumlah kota lain, termasuk Odesa, tempat sebuah rumah sakit bersalin ikut menjadi sasaran. Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas dalam rentetan serangan yang terjadi sejak Senin malam hingga Selasa pagi (11/6).
Baca Juga
Serangan ini menyusul serbuan drone terbesar yang diluncurkan Rusia sehari sebelumnya, dan menurut Moskwa, merupakan balasan atas serangan Ukraina terhadap fasilitas strategis di wilayah Rusia.
“Hari ini adalah salah satu serangan terbesar terhadap Kyiv. Serangan rudal dan drone Rusia menenggelamkan segala upaya global, termasuk dari Amerika Serikat, untuk memaksa Moskwa menghentikan perang,” tegas Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pernyataan resmi, seperti dikutip Reuters. “
Zelenskiy menyerukan agar negara-negara sekutu segera memperketat sanksi terhadap Rusia dan mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyebut langkah-langkah tegas tersebut sebagai “kebutuhan mendesak” demi keselamatan warga sipil.
Ledakan keras mengguncang Kyiv pada dini hari, diikuti kobaran api dan asap pekat di langit kota. Pemerintah kota menyebut tujuh dari sepuluh distrik di ibu kota terdampak langsung, dengan empat warga harus dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu di Odesa, serangan drone semalam menghantam sejumlah bangunan termasuk unit gawat darurat, fasilitas bersalin, dan kawasan pemukiman. Menurut Gubernur Oleh Kiper, dua pria tewas dalam serangan tersebut, namun pasien dan staf rumah sakit berhasil dievakuasi dengan selamat.
Komando Angkatan Udara Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh seluruh tujuh rudal yang ditembakkan Rusia, serta 277 dari total 315 drone yang digunakan dalam gelombang serangan tersebut.
“Ini adalah malam yang sangat sulit bagi kita semua,” ujar Timur Tkachenko, Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv.
Diplomasi Mandek
Meskipun Moskwa dan Kyiv telah menggelar dua putaran pembicaraan damai dalam beberapa minggu terakhir, hasil nyata masih minim. Satu-satunya kemajuan adalah kesepakatan pertukaran tahanan perang. Di sisi lain, pasukan Rusia terus bergerak maju di garis depan wilayah timur Ukraina.
Baca Juga
Putin dan Trump Tak Akan Hadir di Istanbul, Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina Meredup
Eskalasi ini semakin tajam sejak 1 Juni, saat Ukraina menyerang basis pembom strategis Rusia dan jembatan-jembatan penting, yang menurut Moskwa menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan lainnya.
Data militer Ukraina menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir, Rusia telah meluncurkan total 1.451 drone dan 78 rudal ke berbagai wilayah Ukraina.
Rusia Tegang
Sebagai dampak dari serangan balasan Ukraina, Rusia sempat menutup penerbangan di empat bandara Moskwa, Bandara Pulkovo di St Petersburg, serta sembilan kota lainnya. Meskipun sebagian besar penerbangan telah kembali normal, pembatasan masih diberlakukan di beberapa wilayah pada Selasa pagi waktu setempat.
Di tengah minimnya progres diplomatik, konflik yang kini memasuki tahun ketiga berisiko memasuki fase yang lebih brutal, dengan intensitas serangan yang kian masif dan korban sipil terus bertambah.

