Israel Cegat Kapal Bantuan Gaza, Relawan Asing Ditahan
ISTANBUL, investortrust.id - Krisis kemanusiaan di Gaza kembali menjadi sorotan global setelah angkatan laut Israel mencegat kapal bantuan "Madleen" di perairan Mediterania Timur pada akhir pekan lalu. Kapal yang membawa bantuan medis dan logistik untuk warga Gaza itu dilaporkan membawa sejumlah relawan internasional yang kini disebut "ditahan secara paksa" oleh otoritas Israel, menurut laporan beberapa organisasi kemanusiaan.
Baca Juga
Israel Gencarkan Serangan Darat ke Gaza, Timur Tengah Kembali Memanas
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel menyusul peringatan berbagai lembaga hak asasi dan PBB atas memburuknya kondisi sipil di Gaza. "Para relawan tidak bersenjata dan menjalankan misi kemanusiaan. Penangkapan ini merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional," ujar juru bicara Freedom Flotilla Coalition, yang mengorganisir keberangkatan kapal Madleen dari Turki, dikutip dari Antara, Senin (9/6/2025).
Sumber diplomatik menyebutkan bahwa para relawan ditahan dan dibawa ke pelabuhan Ashdod. Belum ada pernyataan resmi dari militer Israel mengenai status para penumpang kapal tersebut.
Langkah militer Israel ini juga menimbulkan ketegangan baru di pasar energi regional, dengan harga minyak Brent sempat naik 1,2% di tengah kekhawatiran bahwa konflik di wilayah Mediterania Timur bisa berdampak terhadap jalur logistik energi.
Di sisi lain, pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza telah menjadi perhatian pasar keuangan global, terutama setelah AS dan negara-negara Uni Eropa memperingatkan bahwa ketegangan berkepanjangan dapat mengganggu stabilitas kawasan dan menghambat aliran investasi di Timur Tengah.
Kapal Madleen adalah bagian dari konvoi kemanusiaan sipil non-pemerintah yang didukung oleh sejumlah tokoh dan organisasi dari Eropa, Afrika Utara, dan Asia Selatan. Sebelumnya, upaya serupa pada tahun-tahun sebelumnya juga mendapat penolakan keras dari Israel, yang mengklaim bahwa jalur laut ke Gaza ditutup demi alasan keamanan nasional.
Baca Juga
AS Veto Gencatan Senjata Gaza, PBB Gagal Sahkan Resolusi Kemanusiaan
PBB melalui Koordinator Kemanusiaan untuk Wilayah Palestina mengecam penahanan para relawan dan mendesak Israel untuk segera membebaskan mereka. "Tindakan ini tidak hanya menghambat bantuan kemanusiaan, tetapi juga memperburuk krisis kepercayaan terhadap komitmen Israel dalam menghormati hukum internasional," kecamnya dalam keterangan pers.
Kondisi ini memunculkan kembali kekhawatiran pelaku pasar terhadap ketegangan geopolitik yang berkepanjangan. Indeks saham sektor pertahanan dan energi naik dalam perdagangan Senin pagi, sementara imbal hasil obligasi jangka pendek di kawasan Timur Tengah mengalami kenaikan, mencerminkan peningkatan persepsi risiko.

