Aset 'Safe Haven' Diburu, Harga Emas Kembali Melonjak
NEW YORK, investortrust.id - Kombinasi pelemahan dolar AS, ketegangan geopolitik, dan prospek pemangkasan suku bunga global mendorong lonjakan harga emas ke level tertinggi sejak awal Mei. Investor berbondong-bondong mencari lindung nilai di tengah gejolak pasar.
Baca Juga
Harga emas spot menguat tajam 2,5% menjadi $3.372,13 per ons hingga Senin sore waktu New York, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup pada $3.397,20 per ons. Kenaikan ini didorong oleh pelemahan indeks dolar sebesar 0,5%, yang membuat logam mulia ini lebih menarik bagi pembeli global.
“Ancaman tarif baru, termasuk rencana menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50%, serta eskalasi militer di kawasan Eropa Timur semakin memperburuk sentimen pasar,” ujar Peter Grant, VP dan senior metals strategist di Zaner Metals, seperti dikutip CNBC.
Baca Juga
Trump Gandakan Tarif Baja Jadi 50%, Investor Tunggu Kelanjutan Merger US Steel-Nippon
Pasar juga tertekan oleh kembali memanasnya hubungan dagang AS–Tiongkok, setelah Presiden Trump menuduh Beijing melanggar kesepakatan terkait pencabutan tarif atas mineral strategis. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut kemungkinan pembicaraan langsung antara Trump dan Presiden Xi dalam waktu dekat untuk meredakan ketegangan tersebut.
Investor kini menanti arahan dari Ketua The Fed Jerome Powell, di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa pekan ini. Situasi ini dinilai membuka ruang lebih luas bagi emas untuk melanjutkan reli.
Baca Juga
Trump Panggil Powell ke Gedung Putih, Desak Penurunan Suku Bunga?
“Latar belakang saat ini sangat kondusif bagi emas. Dengan ketidakpastian fiskal, kekhawatiran plafon utang AS, dan meningkatnya aversi risiko, prospek logam mulia ini sangat positif,” kata Fawad Razaqzada, analis di City Index dan FOREX.com.
Harga perak melonjak 4,7% ke $34,54 per ons, tertinggi sejak Oktober tahun lalu. Platinum dan paladium masing-masing naik 0,6% dan 1,8%, mencerminkan permintaan yang lebih luas atas logam berharga di tengah ketidakpastian global.

