China Disebut Akan Pimpin Transformasi Hijau dan Digital Dunia
JAKARTA, investortrust.id - Presiden UN Sustainable Development Solutions Network Jeffrey Sachs mengungkapkan, China akan menjadi pemimpin ekonomi global dalam beberapa dekade mendatang berkat keberhasilannya dalam melakukan transformasi hijau dan digital.
“Ekonomi kita menjadi hijau dan menjadi digital dan mereka yang berhasil dalam transformasi ganda hijau dan digital ini akan menjadi ekonomi yang sukses dalam seperempat abad berikutnya,” ujarnya, melalui sambungan virtual dalam Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business Better World and Sustainable Development Goals, yang digelar di Aula Nusantara Gedung Suhartoyo, Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Minggu (25/5/2025).
Menurut Jeffrey, tidak ada negara lain yang memiliki ekosistem industri sekuat China. Ia mencatat, berdasarkan produk domestik bruto (PDB) yang dihitung dengan paritas daya beli, ekonomi China sudah sekitar 30% lebih besar dibandingkan Amerika Serikat (AS).
“China sejauh ini merupakan negara industri terkemuka di dunia,” katanya.
Lebih lanjut, Jeffrey menjelaskan bahwa transformasi besar yang tengah dilakukan China mencakup dua hal utama, yakni transformasi energi menuju nol karbon dan digitalisasi di semua sektor. Dalam bidang energi, China disebut memipin dunia dalam pemasangan tenaga surya, kendaraan listrik, tenaga angin, serta teknologi nuklir generasi keempat.
“China Memasang ratusan gigawatt tenaga surya setiap tahun, sekitar setengah dari kapasitas pemasangan tenaga surya di seluruh dunia,” ucapnya.
Dari sisi lingkungan, Jeffrey juga mengapresiasi upaya China dalam reboisasi dan perlindungan ekosistem yang dianggapnya sebagai bagian integral dari transformasi hijau. Selain itu, ia juga menyoroti kekuatan China dalam transformasi digital yang semakin meluas, dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini diterapkan hampir di setiap sektor ekonom dan aspek kehidupan masyarakat.
“China setara dengan AS. Saya akan katakan, dua negara terkemuka tetapi China memiliki perangkat yang sangat kuat yang digunakannya dan itu adalah kecerdasan buatan open source. Daripada kecerdasan buatan milik sendiri, platform utama di China, mungkin yang paling terkenal tahun lalu DeepSeek, memiliki strategi open source sehingga pengguna lain di seluruh dunia akan dapat membangun ekosistem China dengan cara yang sangat produktif,” ujar Jeffrey.

