Indonesia Disebut Punya Bekal Kuat untuk Terapkan Transformasi Hijau dan Digital
JAKARTA, investortrust.id - Presiden UN Sustainable Development Solutions Network Jeffrey Sachs mengungkapkan, transformasi hijau dan digital akan menjadi penentu arah ekonomi global dalam 25 tahun ke depan. Ia beranggapan Indonesia punya bekal yang kuat untuk bertransformasi di kedua hal tersebut.
“Jadi, transformasi hijau, peralihan ke pembangkit nol karbon, peralihan ke kendaraan listrik, peralihan ke pembuatan baja hijau dengan pengurangan hidrogen pada batu bara, semua ini tidak dapat dihindari di masa depan karena kita sangat membutuhkannya,” ujarnya, secara virtual dalam Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business Better World and Sustainable Development Goals, yang digelar di Aula Nusantara Gedung Suhartoyo, Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Minggu (25/5/2025).
Selain itu, lanjut Jeffrey, transformasi digital juga akan menjadi enabler penting dalam agenda hijau melalui kemajuan pesat di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), machine learning, dan konektivitas. Namun, ia menegaskan bahwa transformasi hijau dan digital perlu diterapkan secara regional agar efektif dan terjangkau.
Di sisi bersamaan, Indonesia disebutnya memiliki bekal kuat untuk implementasi transformasi hijau dan digital. " Sebab, Indonesia adalah pasar yang besar dan terus berkembang pesat. dengan alasan ini pula perusahaan-perusahaan dari China maupun negara besar lainnya ingin berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
“Insentifnya adalah Indonesia sendiri, dan insentif paling kuat yang dimiliki untuk menarik investasi adalah tenaga kerja muda yang terampil,” imbuh Jeffrey.
Ia mengimbau pemerintah untuk terus menjaga kualitas tenaga kerja muda di Indonesia agar siap menghadapi ekonomi hijau dan digital. “Modal akan mengalir ke Indonesia dalam skala yang benar-benar transformatif, anda adalah insentif itu sendiri yang dibutuhkan,” ucapnya.

