Trump Ancam Tarif 50%, Ini Respons Uni Eropa
BRUSSEL, investortrust.id - Ketegangan dagang lintas Atlantik kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 50% terhadap seluruh produk yang diimpor dari Uni Eropa. Atas ancaman itu, Brussel merespons dengan menyerukan “rasa hormat” sebagai dasar dalam membangun hubungan dagang yang sehat dan berkelanjutan.
Baca Juga
Negosiasi Alot, Trump Ancam Kenakan Tarif 50% untuk Uni Eropa
“UE sepenuhnya terlibat dan berkomitmen untuk mengamankan kesepakatan yang saling menguntungkan,” “Perdagangan UE-AS tidak tertandingi dan harus didasarkan pada rasa saling menghormati, bukan ancaman. Kami siap untuk membela kepentingan kami,” urai Maros Sefcovic, Komisaris Perdagangan Uni Eropa, dikutip dari BBC, Minggu (25/5/2025)..
Sentimen pasar langsung tertekan oleh pernyataan Trump, yang menyebut negosiasi dengan UE berjalan buntu dan memastikan tarif baru akan mulai berlaku per 1 Juni. Indeks saham utama di kedua belahan Atlantik melemah. S&P 500 turun 0,7%, sementara DAX Jerman dan CAC 40 Prancis masing-masing terkoreksi lebih dari 1,5%.
Trump mengeklaim defisit perdagangan yang merugikan AS sebagai alasan utama di balik sikapnya. Ia secara khusus menyoroti ketimpangan di sektor otomotif dan produk pertanian. “Saya tidak sedang mencari kesepakatan – kami sudah menetapkan kesepakatannya,” katanya kepada wartawan.
Dari sisi Eropa, berbagai pemimpin menyampaikan nada kehati-hatian. Perdana Menteri Irlandia, Micheál Martin, menegaskan: “Kita tidak perlu masuk ke jalur ini. Negosiasi adalah satu-satunya cara yang berkelanjutan ke depan.”
Menteri Perdagangan Prancis, Laurent Saint-Martin, menambahkan: “Kami tetap pada sikap kami: de-eskalasi, namun kami siap merespons.”
Menteri Ekonomi Jerman, Katherina Reiche, juga menegaskan pentingnya dialog: “UE harus melakukan segala cara untuk mencapai solusi dengan AS.”
Sejumlah analis memperkirakan skenario terburuk: perpecahan dalam pendekatan kolektif Eropa. “Yang mungkin terjadi di Eropa... adalah kami akan mencoba bernegosiasi secara individual dengan negara-negara Eropa,” kata Stephen Moore, mantan penasihat ekonomi Trump dan pengamat di Heritage Foundation.
Sementara itu, Trump juga menargetkan Apple dengan ancaman tarif impor 25% terhadap iPhone yang diproduksi di luar AS – sinyal bahwa tensi dagang bisa menyentuh sektor teknologi global.
Baca Juga
Trump: Apple Harus Bayar Tarif 25% untuk iPhone yang Tidak Diproduksi di AS
Meskipun sebelumnya sempat memberi tenggat waktu negosiasi hingga awal Juli, pemerintahan AS masih mempertahankan tarif 25% terhadap baja dan aluminium dari Eropa. Brussel pun mengancam tindakan balasan senilai €18 miliar dan mempertimbangkan langkah tambahan atas barang AS sebesar €95 miliar, namun sejauh ini masih memilih menahan diri.
Dengan total perdagangan bilateral mencapai hampir $1 triliun, pertaruhan kebijakan tarif ini tidak hanya memengaruhi diplomasi lintas benua, tapi juga stabilitas pasar global.

