main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. international

Pembicaraan Nuklir AS-Iran Terancam Gagal, Harga Minyak Bergerak Naik

 

HOUSTON, investortrust.id - Harga minyak mencatat penguatan moderat pada perdagangan Jumat (24/5/2025) seiring dengan aksi short-covering investor Amerika Serikat yang menutup posisi menjelang akhir pekan Memorial Day, di tengah ketidakpastian arah negosiasi nuklir antara AS dan Iran.

 

Baca Juga

Rilis Stok AS Kejutkan Pasar, Harga Minyak Anjlok

 

Harga Brent kontrak Juli naik 0,54% ke level USD 64,78 per barel, sementara WTI juga menguat 0,54% menjadi USD 61,53 per barel.

 

"Saya pikir ada short-covering menjelang akhir pekan ini," ujar Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, seperti dikutip Reuters

 

Pekan Memorial Day menandai dimulainya musim mengemudi musim panas di AS, periode di mana permintaan bahan bakar biasanya melonjak.

 

Namun fokus utama pelaku pasar saat ini tertuju pada pembicaraan antara negosiator AS dan Iran yang berlangsung di Roma. Ketakutan akan gagalnya kesepakatan nuklir memunculkan risiko potensi konflik yang bisa mengganggu pasokan minyak global.

 

Baca Juga

Raksasa Teknologi Ramai-Ramai Jajaki Energi Nuklir, Ini Alasannya

 

"Pembicaraannya tidak berjalan baik," kata Flynn. "Jika ini adalah putaran terakhir dan tidak ada kesepakatan, hal ini bisa memberi lampu hijau bagi Israel untuk menyerang Iran."

 

Di sisi lain, ketegangan perdagangan juga kembali mencuat setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan menerapkan tarif 50% atas barang-barang dari Uni Eropa mulai 1 Juni.

 

"Pasar minyak saat ini berada di bawah tekanan dari dua faktor. Kita menunggu dampak dari tarif terhadap permintaan minyak dan OPEC+ diperkirakan akan kembali meningkatkan pasokan musim panas ini."  ujar Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates. 

 

OPEC+ dijadwalkan menggelar pertemuan pekan depan yang diperkirakan akan menghasilkan penambahan produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk bulan Juli.

 

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa OPEC+ berpeluang mengakhiri sisa pemangkasan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari pada akhir Oktober, setelah sebelumnya menaikkan target produksi hingga 1 juta barel per hari untuk periode April hingga Juni.

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • Pembicaraan Nuklir AS-Iran Terancam Gagal, Harga Minyak Bergerak Naik

        24/05/2025, 00.02 WIB
      • AS-Iran Tegang Lagi, Harga Minyak Bergerak Naik

        19/05/2025, 21.41 WIB
      • Harga Minyak Ambles Setelah Trump Isyaratkan Kesepakatan Nuklir Iran

        15/05/2025, 21.18 WIB
      • Harga Minyak Melonjak Jelang Pembicaraan Dagang AS-Tiongkok

        09/05/2025, 21.03 WIB
      • Robert Lewandowski dan Alejandro Balde Terancam Absen Lawan Inter Milan

        29/04/2025, 06.44 WIB