main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. international

AS-Iran Tegang Lagi, Harga Minyak Bergerak Naik

 

NEW YORK, investortrust.id - Harga minyak dunia menguat tipis pada perdagangan Senin (19/5/2025), di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan Iran yang mengimbangi sentimen negatif dari penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s.

 

Baca Juga

Dibayangi Ketidakpastian Pasokan, Harga Minyak Rebound

 

Kontrak berjangka Brent naik 0,2% menjadi 65,54 dolar AS per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) mencatat kenaikan 0,32% ke level 62,69 dolar AS per barel. Keduanya memperpanjang penguatan mingguan setelah masing-masing naik lebih dari 1% pekan lalu.

 

Pasar mencermati perkembangan terbaru dari negosiasi nuklir AS-Iran. Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Majid Takht-Ravanchi, menegaskan bahwa pembicaraan tidak akan menghasilkan kesepakatan jika Washington tetap menuntut penghentian pengayaan uranium.

 

“Peningkatan ekspor Iran sebesar 300.000 hingga 400.000 barel per hari tampaknya sangat kecil kemungkinannya sekarang,” ujar Alex Hodes, analis energi di StoneX.

 

Di sisi lain, tekanan datang dari penurunan peringkat kredit Amerika Serikat menjadi Aa1 oleh Moody’s, yang menimbulkan keraguan atas daya beli energi negara konsumen terbesar dunia itu. Selain itu, data ekonomi dari Tiongkok menunjukkan pertumbuhan produksi industri dan penjualan ritel yang lebih lambat dari proyeksi.

 

Baca Juga

Moody’s Turunkan Peringkat Kredit AS, Soroti Beban Utang Pemerintah yang Membengkak

 

“Data Tiongkok yang lebih lemah dari perkiraan tidak membantu harga minyak mentah, meskipun saya melihat tekanan tersebut masih tergolong moderat,” jelas Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS, seperti dikutip CNBC.

 

Baca Juga

Pertumbuhan Industri China Melambat, Ketidakpastian Tarif Masih Membayangi

 

Pasar juga merespons pernyataan terbaru Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang mengindikasikan Presiden Donald Trump akan tetap memberlakukan tarif terhadap negara-negara mitra yang dianggap tidak bernegosiasi dengan itikad baik.

 

Menurut John Kilduff dari Again Capital, volatilitas harga minyak kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu dekat, dengan katalis utama berasal dari perkembangan kebijakan tarif, negosiasi nuklir, dan pembicaraan perdamaian Ukraina.

 

“Jika perang Ukraina berakhir, maka ekspor minyak Rusia bisa meningkat secara signifikan dan hal itu sangat mungkin mendorong harga minyak turun tajam,” ujar Kilduff, mengutip pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut Moskow siap bekerja sama dengan Ukraina untuk mencapai nota kesepahaman perdamaian.

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • AS-Iran Tegang Lagi, Harga Minyak Bergerak Naik

        19/05/2025, 21.41 WIB
      • Pembicaraan Nuklir AS-Iran Terancam Gagal, Harga Minyak Bergerak Naik

        24/05/2025, 00.02 WIB
      • Ekspresi Tegang Prabowo dan Erick Dukung Timnas Berujung Senyum Kemenangan di GBK

        07/06/2025, 09.05 WIB
      • IHSG Dibuka Melesat Sentuh 7.208, Saham Ini Lagi-lagi Cetak ARA  

        23/05/2025, 02.04 WIB
      • Lagi-lagi Gagal ke Piala Dunia, Pemain Veteran Chile Alexis Sanchez Kecewa Berat

        11/06/2025, 09.36 WIB