Harga Emas ‘Rebound’ Didorong Katalis Positif Ini
NEW YORK, investortrust.id - Harga emas global menguat pada perdagangan Selasa (13/5/2025) setelah aksi beli murah pasca-penurunan tajam sehari sebelumnya. Di saat bersamaan, data inflasi AS yang lebih lemah dari ekspektasi menjadi katalis positif bagi logam mulia.
Baca Juga
Harga emas spot naik 0,54% ke level 3.251,33 dolar AS per ons, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup di 3.247,8 dolar AS atau naik 0,6%. Kenaikan ini menandai pembalikan arah dari pelemahan tajam pada Senin, yang sempat menekan harga ke bawah 3.210 dolar AS.
“Kami melihat koreksi besar pada harga emas hari Senin karena kabar tercapainya kesepakatan antara AS dan Tiongkok. Namun, tarif (terhadap Tiongkok) masih berada di angka 30%, yang cukup negatif bagi perekonomian,” beber Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, seperti dikutip CNBC.
Kesepakatan dagang tersebut menetapkan jeda tarif selama 90 hari. Dalam pernyataan bersama, AS berkomitmen menurunkan tarif atas impor Tiongkok menjadi 30% dari sebelumnya 145%, dan Tiongkok memangkas tarif atas produk AS dari 125% menjadi 10%.
Baca Juga
Terobosan Perang Dagang: AS-China Sepakat Pangkas Tarif Selama 90 Hari
Harga emas sebelumnya sempat mencetak serangkaian rekor tertinggi sepanjang 2025. Faktor pemicunya meliputi kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif Trump, pembelian emas oleh bank sentral global, ketegangan geopolitik, serta lonjakan permintaan dari ETF berbasis emas.
Dari sisi makroekonomi, laporan inflasi AS memberikan ruang bagi The Fed untuk kembali melonggarkan kebijakan. CPI AS hanya naik 0,2% pada April, lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 0,3%.
Baca Juga
“Laporan ini cukup mendukung pasar logam mulia karena tidak menunjukkan inflasi yang menjadi hambatan bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga,” tulis Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals.
Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga pertama The Fed tahun ini akan dilakukan pada bulan September, sebuah perkembangan yang memberikan dukungan tambahan bagi harga emas, yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga.

