Xi Jinping Bakal Temui Putin demi Kemitraan ‘Tanpa Batas’

 

 

BEIJING, Investortrust.id – Presiden China Xi Jinping dilaporkan akan melakukan kunjungan resmi ke Rusia mulai Rabu hingga Sabtu pekan depan,   demikian pernyataan dari Kremlin serta Kementerian Luar Negeri China di Beijing pada Minggu (4/5/2025).

 

Xi Jinping  dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pembicaraan untuk lebih memperkuat kemitraan mereka yang disebut "tanpa batas."

 

Xi Jinping memang sudah dijadwalkan menjadi salah satu pemimpin dunia yang akan menghadiri parade Hari Kemenangan di Moskow pada Jumat (9/5/2025), ia akan berkunjung atas undangan Putin.

 

Selain menghadiri perayaan memperingati kekalahan Nazi Jerman oleh Sekutu, Kremlin mengatakan pembicaraan bilateral antara kedua pemimpin akan difokuskan pada "aspek inti" dari "kemajuan lebih lanjut" kemitraan strategis antara Rusia dan China, serta "isu-isu mendesak dalam agenda internasional dan regional."

 

Kremlin juga menyatakan bahwa Xi dan Putin akan menandatangani sejumlah dokumen bilateral.

 

Baca Juga

Xi Jinping: Shanghai Harus Terdepan dalam Pengembangan dan Tata Kelola AI

 

Perjalanan ini akan menjadi kunjungan ketiga Xi ke Rusia sejak Moskow menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Beberapa pekan sebelum invasi, Putin mengunjungi Beijing, secara resmi untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin, di mana ia dan Xi juga sepakat untuk secara dramatis memperluas kemitraan mereka.

 

Xi dan Putin juga bertemu pada bulan Mei dan Oktober tahun lalu, dan sepakat untuk menciptakan "era baru" dalam kemitraan antara dua rival terkuat Amerika Serikat, sambil menyatakan penolakan tegas mereka terhadap Amerika Serikat dalam sejumlah isu keamanan, termasuk nasib Taiwan dan Ukraina.

 

Beijing menyatakan bahwa mereka tetap netral dalam perang Ukraina, meskipun juga mendukung pandangan Moskow bahwa tindakan Rusia diprovokasi oleh ekspansi NATO. Amerika Serikat juga menyatakan bahwa Tiongkok terus mengirim komponen penting yang bersifat ganda (dual-use) ke Rusia yang dapat digunakan dalam produksi senjata.