IQI Global: Tiga Tahun Lagi RI Bisa Rasakan Manfaat Bergabung dalam BRICS
JAKARTA, investortrust.id - Pengamat ekonomi IQI Global, Shan Shaeed, mengatakan bergabungnya pemerintah Indonesia dalam keanggotaan penuh BRICS merupakan langkah tepat. Namun ia memprediksi manfaat besar keanggotaan Indonesia di BRICS baru akan dapat dirasakan dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun lagi.
"Saya rasa pemerintah telah melakukan pergerakan yang sangat serius dalam bergabung dengan BRICS. Dalam 3 hingga 5 tahun berikutnya, BRICS akan menjadi besar," katanya ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Menurutnya salah satu game changer yang akan menjadikan BRICS mendapatkan sorotan utama adalah dengan kehadiran mata uang atau BRICS currency. Ia memprediksi, BRICS currency bakal menjadi game changer geoekonomi global pada tahun 2035 mendatang.
Ia pun menganalogikan kehadiran mata uang BRICS dengan Euro. Meski telah diluncurkan pada tahun 1992, ia menyebut mata uang Euro baru resmi digunakan sebagai mata uang tunggal negara-negara Uni Eropa pada 1 Januari 1999.
"Bergabung dengan BRICS sebagai kelompok ekonomi yang berkembang, di mana potensi investasi dan kepentingan perdagangan akan besar," ungkapnya.
Di kesempatan terpisah Indonesia berkomitmen memperkuat perannya di tingkat multilateral melalui BRICS, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono.
Dia menyampaikan hal itu dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Brazil Mauro Vieira pada Minggu (27/4) sebelum menghadiri Pertemuan Tingkat Menlu (FMM) BRICS yang akan digelar di Rio de Janeiro.
Dalam pertemuannya dengan Vieira, Sugiono mengungkapkan apresiasinya atas dukungan Brazil terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS, menurut keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pada Senin.
“Sebagai anggota baru di BRICS, Indonesia berterima kasih atas sambutan yang hangat dan dukungan dari presidensi (Brazil) dan seluruh anggota BRICS, serta berkomitmen untuk memperkuat peran dalam membantu menyelesaikan tantangan global,” katanya, dilansir Antara.
Tahun ini, Brazil menjadi ketua dari kelompok yang beranggotakan 10 negara tersebut. Sugiono memandang pertemuan bilateral itu sebagai tanda penguatan komitmen Indonesia setelah bergabung dengan BRICS.
FMM yang digelar pada 28-29 April menjadi agenda BRICS pertama yang dihadiri oleh Indonesia sejak resmi bergabung pada Januari. Adapun KTT BRICS tahun ini akan digelar di Rio de Janeiro, Juli 2025.

