Ini Petuah Politisi Senior Jepang, Toshihiro Nikai: Jangan Bicara Keburukan Orang Lain
TOKYO, Investortrust — Orang sukses umumnya hidup dan bertumbuh dengan sebuah landasan filosofi yang jelas dan kokoh. Filosofi menjadi suluh bagi mereka dalam menapak kehidupan yang rumit dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
Dengan filosofi yang baik itu, gelombang kehidupan yang sulit dan keras bisa mereka arungi. Sukses berkat filosofi yang tegas itu dituturkan oleh Toshihiro Nikai, politisi senior Jepang dari Liberal Democratic Party (LDP), pada sebuah jamuan makan malam.
“Jangan bicara keburukan orang lain,” kata Toshihiro, politisi berusia 86 tahun itu menjawab pertanyaan media massa dari Indonesia dalam jamuan makan malam di Restoran Sushizanmai, Tokyo, Jumat (18/04/20-25). Membicarakan keburukan orang lain tidak memberikan manfaat apa-apa, baik bagi orang lain maupun untuk diri sendiri.
Toshihiro tidak menjelaskan secara rinci makna dari kata-katanya itu. Tapi, dari literatur dan pengetahuan, kita mengetahui bahwa membicarakan keburukan orang lain bukan hal yang baik. Setiap manusia punya keburukan, sekecil apa pun. Jika jika membicarakan keburukan orang lain, keburukan kita pun akan dibicarakan orang lain di belakang kita.
Ada hukum besi dalam kehidupan manusia di bawah kolong langit sepanjang masa: “Apa yang engkau kehendaki orang lain perbuat kepadamu, perbuatlah itu kepada mereka. Sebaliknya, apa yang tidak kau kehendaki orang lain perbuat kepadamu, jangan kita perbuat kepada mereka.”
Orang yang suka membicarakan kejelekan orang lain akan dijauhi oleh sesama. Orang lain akan khawatir jika mereka juga kelak mendapatkan perlakuan yang sama dari kita. Di depan orangnya kita memberikan penampilan baik dan bersahabat, tapi di belakang, kita membicarakan keburukan mereka. Membicarakan keburukan orang lain berpotensi menciptakan beban psikologis bagi diri kita sendiri seperti rasa bersalah, cemas, atau takut diketahui oleh orang namanya dibicarakan.
Membicarakan keburukan orang lain merusak reputasi orang yang dibicarakan, apalagi yang disampaikan tidak sepenuhnya benar atau tanpa konteks.
Sebagai politisi, Toshihiro mungkin berpikir, membicarakan keburukan orang lain berpotensi merusak hubungan dan keharmonisan. Lingkungan menjadi tidak sehat dan penuh kecurigaan.
Dalam jangka panjang, membicarakan keburukan orang lain akan menciptakan budaya saling menjatuhkan, bukan saling mendukung. Suatu saat bisa berbalik, kita pun bisa jadi bahan omongan orang lain. Suasana seperti ini tidak bagus untuk membangun organisasi politik yang solid.
Jamuan makan malam itu menjadi sebuah pertemuan istimewa karena ikut hadir pada peristiwa itu adalah pemilik Sushizanmai Kiyoshi Kimura, anggota DPR RI sekaligus ketua Persahabatan Indonesia-Jepang dan Chairman and shareholders Panasonic Gobel Group, Rachmat Gobel, serta para petinggi korporasi, di antaranya Head of Overseas Industrial Park Business Unit Shigeo Fukuda, Head of Overseas Real Estate Business Unit Ryuhei Ohno.
Hadir pula Team Leader of Overseas Real Estate Business Unit (Indonesia, Vietnam, Philippines etc) Hiroshi Ninomiya, Marketing Manager of Diverse Urban Development Dept PT Sumitomo Indonesia Ryoichi Muranishi, President Director and Group CEO Gobel Group Hiramsyah S. Thaib, Vice President Panasonic Gobel Indonesia Heru Santoso, dan Director PT Gobel International Mohammad Arif Rachmat Gobel.
Malam itu sungguh spesial. Selain tempat makan adalah restoran Sushizanmai pusat, Kiyoshi Kimura, pendiri dan pemilik, ikut dalam jamuan makan malam. Tampak ketiga tokoh malam itu —Toshihiro, Kimura, dan Rachmat Gobel— sudah sangat akrab.
Kimura pernah ke Gorontalo, September 2022, menghadiri Festival Kuliner Ikan Tuna. Si Raja Tuna itu membawa serta lima chef dan sejumlah ahli memotong tuna dari Jepang. Dijuluki “Raja Tuna” karena Kimura sering memenangi lelang tuna sirip biru (bluefin tuna) pada awal tahun di pasar ikan Tokyo.
Sushizanmai masuk kategori restoran elite karena sashimi yang disajikan tidak hanya diperoleh dari pasar, melainkan diperoleh langsung dari laut lewat perusahaan tangkap milik perusahaan Kimura.
Tidak semua tuna boleh masuk restoran Sushizanmai, melainkan hanya dari laut tertentu. Untuk mengetahui ikan tuna yang berkualitas, Kimura cukup menjilat air laut yang menjadi habitat tuna.
Ia sempat menjilat air laut di Gorontalo dan disimpulkan bahwa tuna di perairan Gorontalo tidak cocok masuk restorannya. Tuna kelas satu, demikian Kimura, ada di perairan Arafuru, bagian timur Maluku dan Papua.
Toshihiro sudah beberapa kali ke Indonesia, antara lain, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Liga Persahabatan Parlemen Jepang-Indonesia. Pada November 2015, politisi senior itu memimpin delegasi besar, lebih dari 1.000 orang, termasuk anggota parlemen, pejabat pemerintah, pengusaha, dan perwakilan media Jepang. Kunjungan bertujuan mempererat hubungan bilateral kedua negara serta mempromosikan pertukaran budaya dan pariwisata.
Pada Mei 2015, Toshihiro melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta untuk memperkuat hubungan diplomatik dan kerjasama antara kedua negara. Dalam kunjungannya ke Indonesia tahun 2017, ia menerima Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan atas kontribusinya dalam mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang, terutama di bidang ekonomi.
Toshihiro memang terlahir untuk menjadi politisi. Pada 31 Oktober 2021, ia terpilih kembali menjadi anggota DPR Jepang untuk ketiga belas kali. Di usia 82 tahun dan 8 bulan, ia adalah pemenang tertua dalam pemilihan tersebut sekaligus menorehkan sejarah baru di dunia politik Jepang. Ia lahir 17 Februari 1939.
Mundur dari Panggung Politik
Pada 25 Maret 2024, saat berusia 85 tahun,Toshihiro mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia politik.Keputusan itudiambil sebagai bentuk tanggung jawab atas skandal dana politik yang melibatkan Shisuika, faksi yang dipimpinnya.
Di situlah kehebatan politisi Jepang. Sedikit saja isu negatif diembus media, politisi langsung mengambil keputusan mundur. Tidak menunggu hingga keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap seperti di Indonesia.
Pengunduran diri Toshihiro menandai berakhirnya karier politik salah satu tokoh politik paling berpengaruh dalam perpolitikan Jepang pascaperang. Ia dikenal sebagai kingmaker di LDP, dekat dengan Tiongkok, dan pernah menjadi Ketua Lembaga Parlemen Jepang-Tiongkok. Ia juga cerdas dalam narasi. Setiap lelucon yang dilemparkannya selalu mengundang tawa hadirin.
Meski sudah menorehkan tinta emas dalam perpolitikan Jepang, Toshihiro mengakui, pemilu adalah momen tersulit dalam hidupnya. Untuk bisa menjadi anggota DPR selama 52 tahun, ia harus melewati 13 kali pemilu. Pemilu adalah masa tersulit dalam hidup karena sebagai kandidat anggota dewan, nasibnya tergantung pada rakyat yang pemilih. Boleh saja calon menggelontorkan banyak uang, tapi hasilnya tergantung pada para pemilih.
Sebaliknya, saat paling berbagai adalah ketika menang pemilu. Ketika menang, semua beban hilang. Bicara apa saja nikmat. Pertanyaan, apa kiat Toshihiro menang pemilu 13 kaki berturut-turut?
“Kiat saya adalah keyakinan dan usaha keras agar menang. Tidak boleh kalah! Itulah sikap saya setiap menghadapi pemilu,” tutur Toshihiro, sebuah penjelasan yang tentunya belum tuntas.
Toshihiro mengaku menjadi politisi karena satu motivasi, yakni ingin membawa aspirasi rakyat. “Saya ingin membawa dan memperjuangkan aspirasi rakyat,” ujarnya.
Malam itu, Toshihiro tidak lama duduk ngobrol bersama kami. Dengan alasan kesehatan, ia pamit terlebih dahulu. Tapi, Sushizanmai adalah restoran yang sering ia datangi. Bukan saja ia sendiri, tapi rekan-rekannya di LDP. Restoran legendaris ini sudah semacam kantor kedua politisi LDP.

