Rasio Solvabilitas Naik Tajam, Laba Asuransi Cakrawala Proteksi Cemerlang
JAKARTA, investortrust.id – PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia mencatat pertumbuhan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Kinerja perusahaan yang bergerak di asuransi jiwa itu ditandai dengan peningkatan laba bersih dan penguatan rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC).
Dilansir dari laporan keuangan 2024 dikutip Investortrust.id, Senin (9/6/2025), perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 22,10 miliar pada 2024, tumbuh 14% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 19,38 miliar. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh hasil underwriting yang naik dari Rp 298,68 miliar pada 2023 menjadi Rp 328,92 miliar pada 2024.
Sementara itu, RBC perusahaan melonjak signifikan dari 215,38% pada 2023 menjadi 331,09% pada 2024. Angka ini jauh melampaui batas minimum ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%, menandakan kondisi keuangan perusahaan yang sangat sehat dan mampu memenuhi seluruh kewajibannya kepada pemegang polis.
RBC adalah rasio kecukupan modal yang digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan perusahaan asuransi dalam menanggung seluruh risiko yang dihadapi, seperti risiko underwriting, risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional. RBC menunjukkan seberapa kuat modal (ekuitas) sebuah perusahaan asuransi dalam menghadapi kemungkinan kerugian dari kegiatan usahanya. Semakin tinggi RBC, semakin sehat kondisi keuangan perusahaan.
Baca Juga
Begini Cara Pilih Asuransi Perjalanan yang Tepat Sesuai Kebutuhan
Dari sisi pendapatan premi, Asuransi Cakrawala Proteksi membukukan premi bruto sebesar Rp 1,31 triliun pada 2024, sedikit turun dari Rp 1,37 triliun pada 2023. Namun, premi neto justru naik dari Rp 493,67 miliar menjadi Rp 505,51 miliar. Hal ini mengindikasikan strategi selektif dalam penjaminan risiko yang lebih efektif.
Secara aset, perusahaan mencatat total aset sebesar Rp 1 triliun per akhir 2024, sedikit menurun dibandingkan Rp 1,05 triliun pada 2023. Sementara itu, ekuitas perusahaan meningkat dari Rp 380,92 miliar menjadi Rp 402,95 miliar.
Portofolio investasi mengalami penurunan dari Rp 326,98 miliar pada 2023 menjadi Rp 274,55 miliar pada 2024, seiring dengan strategi alokasi aset yang lebih berhati-hati di tengah dinamika pasar.
Dengan kinerja yang solid di tengah tekanan industri, Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia memperkuat posisinya dalam kelompok asuransi jiwa dengan aset di kisaran Rp 1–2 triliun.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi para nasabah Permata Bank,” kata Direktur Utama PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, Sujaya Dinata Pangestu.
Baca Juga
Di sisi lain, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia dinominasikan sebagai salah satu perusahaan asuransi terbaik untuk kategori pertumbuhan laba bersih di ajang Investortrust Best Insurance Award 2025. Investortrust Best Insurance 2025 merupakan ajang penghargaan tahunan yang digagas oleh Investortrust untuk memberikan apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan asuransi terbaik di Indonesia.
PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia berdiri pada tanggal 12 Desember 2012 dan memperoleh izin usaha sebagai perusahaan di bidang perasuransian umum. 13 tahun berdiri, Asuransi Cakrawala Proteksi telah berkembang dan menjadi perusahaan asuransi umum yang stabil di Indonesia. Asuransi Cakrawala Proteksi berfokus pada memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan. Perusahaan memiliki 10 kategori produk asuransi yang meliputi asuransi harta benda, kendaraan bermotor, pengangkutan barang, alat berat, asuransi aneka, asuransi rekayasa, asuransi uang, kecelakaan diri, asuransi tanggung gugat, dan asuransi mikro.
Dukungan permodalan yang memadai dari PT Scorpio Capital dan PT Cakrawala Usaha Bersama, serta sesuai dengan peraturan dari OJK yang berlaku, Asuransi Cakrawala Proteksi optimis mampu bersaing dalam industri asuransi Indonesia. Selain itu, Asuransi Cakrawala Proteksi (ACP) memperoleh dukungan yang kuat dari beberapa rekanan perusahaan reasuransi nasional yang meliputi PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi International Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, dan PT Asuransi Ekspor Indonesia.
