Bank Mega Syariah Optimistis Pemangkasan BI Rate akan Berdampak Positif bagi Kinerja Tahun Ini
JAKARTA, investortrust.id – Bank Mega Syariah menilai pemangkasan suku bunga acuan BI Rate menjadi 5,50% dan suku bunga deposit facility ke 4,75% akan akan menjadi sentimen positif penopang pertumbuhan kinerja. Tren penurunan biaya dana (cost of func/CoF) telah mulai terlihat dari dari 4,55% pada Desember 2024 menjadi 4,30% per April 2025.
Corporat Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita menyambut positif langkah Bank Indoesia (BI) yang telah memangkas suku bunga. Pemangkasan ini akan berdampak terhadap penurunan biaya dana (cost of fund) perbankan. Terlebih, turunnya suku bunga deposit facility juga berpotensi menekan biaya dana mahal.
Baca Juga
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Produktif Rp 5,2 Triliun per April 2025
“Per April 2025, cost of fund Bank Mega syariah sudah turun menjadi 4,30% dari posisi 4,55% pada Desember 2024. Diharapkan penurunan suku bunga saat ini dapat menurunkan cost of fund Bank Mega Syariah,” ujarnya, dalam keterangan pers, Senin (9/6/2025).
Cost of fund yang lebih rendah, lanjut Hanie, tentu akan memberi ruang bagi bank untuk menyesuaikan margin, yang berpotensi mendorong peningkatan net interest (NI). Hal ini tercermin dari kenaikan rasio NI Bank Mega Syariah, dari 4,40% per Maret 2025 menjadi 4,21% di April 2025.
Lebih lanjut, penurunan suku bunga yang dibarengi dengan strategi penguatan fungsi intermediary diharapkan dapat mempercepat laju pertumbuhan bisnis. Per April 2025, total pembiayaan yang disalurkan Bank Mega Syariah mencapai Rp 8,9 triliun, tumbuh 25,6%, dibandingkan periode yang sama 2024.
Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,3% menjadi lebih dari Rp 11,4 triliun. Rasio pembiayaan terhadap simpanan (financing to deposit ratio/FDR) meningkat ke posisi 84,9%, dari 69,2% per April 2024.
Baca Juga
“Kenaikan penyaluran pembiayaan dan turunnya cost of fund turut mendongkrak pendapatan bank. Hingga April 2025, pendapatan setelah distribusi bagi hasil naik lebih dari 5% (yer on year/yoy) menadi Rp 216,6 miliar,” kata Hanie. “Peningkatan pembiayaan ini tetap dibarengi dengan kualitas yang terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) di bawah 1%,” sambungnya.
Menanggapi tren suku bunga rendah yang mendorong investasi dan daya beli, Bank Mega Syariah memperkuat fokus pada ekosistem mitra di sektor kesehatan, pendidikan, dan sektor publik. Selain itu, bank juga mengembangkan layanan bisnis korporasi untuk pembiayaan modal kerja, joint financing, serta layanan tabungan payroll di ekosistem nasabah korporasi. “Kami berupaya memberikan pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah korporasi,” ucap Hanie.

