Easycash Optimistis Prospek Bisnis Pindar ke Depan Tetap Cerah
JAKARTA, investortrust.id - Direktur Utama Eeasycash Nucky Poedjiardjo Djatmiko optimistis prospek industri fintech lending pinjaman daring (pindar) ke depan masih akan cerah. Kemajuan teknologi seperti big data, machine learning, dan artificial intelligence (AI) memungkinkan platform pindar berizin untuk menjangkau masyarakat yang selama ini belum terlayani lembaga keuangan formal.
“Kelebihan dari platform pindar adalah kemudahan akses untuk masyarakat dan proses e-KYC yang cepat berkat dukungan teknologi. Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui apakah mereka mendapatkan limit pinjaman atau tidak dalam waktu rata-rata hingga lima menit,” ujarnya, dalam keterangan pers, Selasa (27/5/2025).
Perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya Gen Z dan milenial yang semakin digital savvy menjadi pendorong utama peningkatan pengguna layanan pindar. Nucky melihat momentum ini sebagai peluang besar untuk terus tumbuh sekaligus memperluas inklusi keuangan di Indonesia.
Baca Juga
Tingkatkan Inklusi Keuangan, CTBC Indonesia Salurkan Pendanaan Rp 250 Miliar Lebih ke Easycash
Ditambah, menurut riset EY bertajuk MSME Market Study and Policy Advocacy, Indonesia menghadapi kesenjangan pendanaan (credit gap) yang mencapai Rp 2.400 triliun. Saat ini, baru sekitar 5% dari kebutuhan itu yang mampu dipenuhi oleh industri pindar, menandakan potensi besar yang masih bisa digarap.
Lalu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, outstanding pendanaan industri pindar per Februari 2025 mencapai Rp 80,07 triliun, tumbuh 31,06% secara year on year (yoy). Hal ini, lanjut Nucky, mencerminkan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan digital yang cepat, aman dan mudah diakses.
Baca Juga
Bank DBS Indonesia Gandeng Easycash Tingkatkan Penyaluran Kredit
“Kami percaya bahwa pertumbuhan harus berjalan beriringan dengan tanggung jawab. Easycash berkomitmen untuk selalu melakukan edukasi dan literasi keuangan, memperkuat manajemen risiko, good corporate governance (GCG), serta terus berkolaborasi dengan stakeholder di industri untuk dapat terus membangun ekosistem keuangan inklusif dan berkelanjutan,” kata Nucky.
Menurut dia, sejak berdiri pada 2017 hingga April 2025, total pinjaman akumulatif yang disalurkan Easycash telah mencapai Rp 70,64 triliun dengan jumlah penerima dana mencapai 7,81 juta orang.

