Di Tengah Tantangan Global, Mandiri Sekuritas Sebut Pasar Obligasi RI Tangguh
JAKARTA, investortrust.id - Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menilai pasar obligasi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah dinamika global yang penuh tantangan.
“Kami melihat bahwa pasar obligasi kita ini sangat resillience,” ujarnya, secara daring, dalam acara Mandiri Macro and Market Brief 2025, Senin (19/5/2025).
Menurut Handy, saat ini pasar global menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari meningkatnya ketegangan geopolitik, perang tarif, hingga penurunan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) oleh Moody/s pada Jumat pekan lalu. Penurunan tersebut juga menandai kali pertama AS tak lagi mendapat rating AAA dari tiga lembaga pemeringkatan utama dunia.
“Kalau kita bicara probability AA+, itu kalau kita melihat historical dari kajian S&P, Fitch, dan Moody's, probability lima tahun kumulatif default-nya itu sudah mulai agak naik. Jadi kalau AAA itu bisa dibilang 0%, di rating AA+, itu bisa 0,1%,” katanya.
Baca Juga
Meski begitu, ia menilai dampak dari penurunan peringkat tersebut terhadap pasar masih relatif terbatas. Handy menyatakan, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih stabil di kisaran 6,85%. Sementara itu, rupiah justru menguat dan pasar saham juga menunjukkan tren positif.
“Kalau kita ambil lebih panjang lagi secara year to date, pasar obligasi kita juga masih mencatatkan yield penurunan, year to date kami menghitung ada sekitar 16 basis turun. Ini juga sejalan dengan Amerika sendiri juga mengalami penurunan bond yield, dan rupiah juga dalam sebulan terakhir mengalami penguatan,” ucap Hendy.
Dengan hal itu, lanjut dia, menjadi bukti bahwa pasar obligasi di dalam negeri masih tetap tangguh di tengah ketidakpastian global. “Ini bukti bahwa pasar obligasi kita memang sangat-sangat resilient seperti yang kami sampaikan sebelumnya,” ucap Handy.

